Ikuti Kami
Jam Operasional: 08:00 - 22:00
info@farmaku.com
0812 1600 1600

Stres dan Depresi, Sama atau Berbeda?

Stres dan depresi merupakan kondisi mental yang sama-sama mengganggu kehidupan dan bahkan pada fisik. Apakah keduanya memiliki perbedaan? Lebih lanjut simak dalam ulasan di bawah ini.

Apa itu Stres?

Stres adalah kekhawatiran atau tekanan mental yang disebabkan oleh situasi sulit. Stres adalah respons alami manusia yang mendorong kita untuk mengatasi tantangan dan ancaman dalam hidup. Setiap orang mengalami stres sampai tingkat tertentu. Namun, cara merespons stres memberikan perbedaan besar pada kesehatan kita secara keseluruhan.

Stres bukanlah penyakit atau kelainan, namun bisa berkembang menjadi penyakit jika dibiarkan menjadi kronis. Meskipun sedikit stres itu normal dan dapat memberikan hasil positif seperti membuat Anda termotivasi atau membantu Anda dalam mengambil risiko yang berguna di tempat kerja. Tapi terlalu banyak stres dalam jangka waktu yang terlalu lama juga dapat berdampak negatif pada semua bagian hidup Anda.

Saat stres, kemungkinan Anda akan merasa lebih sulit untuk berfungsi dan berkonsentrasi di tempat kerja, kehilangan minat pada kehidupan sosial, dan mendapati diri Anda mudah tersinggung dengan orang yang Anda cintai. Sementara secara fisik, stres dapat mengganggu waktu tidur, kurang atau makan secara berlebihan, dan memiliki tanda-tanda ketegangan otot termasuk sakit kepala dan sakit perut. Lebih buruk lagi, stres dapat menyebabkan tekanan darah tinggi dan masalah kesehatan serius lainnya.

Baca Juga: Manfaat Yoga untuk Kesehatan Fisik dan Mental

Apa itu Depresi?

Depresi adalah masalah serius yang melibatkan perasaan sedih selama beberapa minggu atau lebih, bahkan bertahun-tahun dalam beberapa kasus. Penyebab depresi dapat dipicu oleh satu pengalaman sulit, masalah yang menumpuk, sehingga menjadi terlalu berat bagi Anda atau sering kali terjadi begitu saja tanpa penjelasan.

Depresi sering kali didasarkan pada emosi lama dan tertekan yang muncul ke permukaan. Karena itu, depresi jarang menanggapi logika. Anda tidak bisa hanya ‘memperbaikinya’, atau mencapai atau menyelesaikan sesuatu agar depresi Anda hilang. Misalnya, jika Anda pindah ke kota baru dan mulai merasa sedih, kemungkinan besar pindah lagi tidak akan sepenuhnya menyelesaikan depresi Anda.

Karena irasionalitasnya, depresi sering kali terasa tidak terkendali. Anda mungkin merasa bertindak seperti orang lain dan tidak dapat terhubung dengan orang-orang di sekitar Anda. Depresi juga cenderung membuat Anda merasa lelah, bahkan saat Anda sedang tidur (dan sering kali depresi mengganggu tidur yang nyenyak). 

Rasanya seperti ada sesuatu yang menguras semua energi Anda dan seperti kepala Anda dipenuhi pasir dan Anda tidak dapat berpikir jernih. Salah satu gejala depresi terbesar adalah pikiran negatif, yang dapat berubah menjadi pikiran yang merusak jika dukungan tidak Anda cari.

Perbedaan Stres dan Depresi

Stres dengan depresi adalah kondisi yang memiliki berbeda yang mendasar meskipun sama -sama dalam masalah mental. Berikut ini adalah perbedaan di antara stres dan depresi:

  1. Stres cenderung hilang apabila peristiwa kehidupan berubah, sedangkan depresi bisa bertahan dan bahkan hingga bertahun-tahun.
  2. Stres cenderung memiliki pemicu yang jelas, sedangkan depresi bisa muncul begitu saja.
  3. Stres berhubungan dengan peristiwa kehidupan, sedangkan depresi bisa terjadi meskipun kehidupan tampak baik-baik saja.
  4. Stres berhubungan dengan peristiwa saat ini, sedangkan depresi berhubungan dengan peristiwa di masa lalu yang belum terselesaikan.
  5. Stres dapat menyebabkan depresi atau gangguan kecemasan jika tidak ditangani, sedangkan depresi dapat menyebabkan pikiran untuk bunuh diri jika tidak ditangani.
  6. Stres menyebabkan adrenalin tinggi disertai dengan kecelakaan, sedangkan depresi menyebabkan kelelahan.
  7. Stres dapat diterima dan bahkan dianjurkan secara sosial, sedangkan depresi masih menimbulkan stigma sosial.
  8. Stres pada tingkat yang sangat tinggi memiliki risiko serangan jantung, sedangkan depresi pada tingkat yang tinggi memiliki risiko bunuh diri.
  9. Stres yang rendah bisa saja baik-baik saja dan membuat seseorang tetap termotivasi, sedangkan depresi yang rendah masih bisa melemahkan.

Baca Juga: Waspada! Ini Bahaya Overthinking dan Cara Mengatasinya

Tips Mengatasi Depresi dan Stres

Terkadang sedikit perubahan gaya hidup memutus siklus stres dan depresi, misalnya dimulai dengan pola pikir yang lebih positif. Jika Anda stres dan merasa mulai depresi, hal terbesarnya adalah menerapkan strategi penanggulangan yang lebih aktif dalam cara Anda mengatasi stres. 

Cara mengatasi depresi dan stres yang lebih aktif mencakup langkah-langkah berikut:

1. Olahraga

Aktivitas fisik dapat melepaskan endorfin, yaitu zat kimia yang membuat Anda merasa nyaman di otak. Selain itu, endorfin juga bisa meningkatkan kemampuan Anda untuk tidur, yang pada akhirnya mampu mengurangi stres.

Anda bisa melakukan olahraga selama 30 menit dalam 5 hari seminggu. Misalnya yoga yang dapat memperlambat dan membantu Anda rileks, baik untuk mengurangi stres.

2. Konsumsi Makanan yang Sehat dan Jangan Berlebihan

Meskipun tidak ada pola makan yang dapat memperbaiki depresi dan stres, namun sebaiknya perhatikan apa yang Anda makan. Jika kedua kondisi ini cenderung membuat Anda makan berlebihan, mengontrol makan akan membantu Anda merasa lebih baik.

Kendati tidak ada yang pasti, ada bukti bahwa makanan dengan kandungan asam lemak omega-3 (seperti salmon dan tuna) dan asam folat (seperti bayam dan alpukat) dapat membantu meredakan depresi dan stres.

Baca Juga: Jenis Obat Antidepresan yang Bisa Anda Dapatkan di Apotek

3. Batasi Asupan Kafein 

Terlalu banyak asupan kafein dapat membuat Anda lelah dan membuat stres semakin hebat. Jadi, cobalah untuk mengurangi kopi, soda, dan minuman berkafein lainnya.

Selain itu, kurangi konsumsi minuman beralkohol, karena minuman ini hanya akan memperburuk masalah.

4. Berhenti Merokok

Anggapan yang beredar di masyarakat bahwa merokok dapat membantu mengatasi stres adalah mitos. Meskipun nikotin memang membantu membuat rileks, tetapi perasaan itu tidak berlangsung lama dan dapat menimbulkan lebih banyak stres karena ketagihan atau penarikan diri. Oleh sebab itu, sebaiknya berhentilah merokok jika Anda perokok aktif.

5. Tidur yang Cukup

Memastikan pikiran dan tubuh untuk mendapatkan istirahat yang cukup bisa membantu mengurangi stres. National Sleep Foundation merekomendasikan tidur selama 7 hingga 9 jam untuk orang dewasa setiap malam.

Sementara depresi dapat menyebabkan sulit untuk tidur dan terlalu sedikit tidur dapat memperburuk depresi.oleh sebab itu, mulailah dengan membuat beberapa perubahan pada gaya hidup Anda. 

Sebaiknya tidur dan bangun pada waktu yang sama setiap hari. Cobalah untuk tidak tidur siang. Singkirkan semua gangguan dari kamar Anda, misalnya tanpa komputer dan TV. Pada waktunya, Anda mungkin menemukan kualitas tidur Anda lebih baik.

6. Lakukan Sesuatu yang Baru

Saat depresi, usahakan diri Anda untuk melakukan sesuatu yang berbeda. Misalnya pergi ke taman sambil membaca buku atau atau sekadar lari santai. 

Saat menantang diri sendiri untuk melakukan sesuatu yang berbeda, ada perubahan tingkat zat kimiawi di otak (dopamin), yang terkait dengan kesenangan, kenikmatan, dan pembelajaran.

7. Meditasi

Meditasi memungkinkan Anda untuk memfokuskan pikiran dan menenangkan rasa khawatiran yang ada di kepala Anda, yang mengaburkan pikiran dan menyebabkan stres. Apabila Anda seorang pemula, ada banyak aplikasi yang menawarkan meditasi terpandu.

Mengambil langkah untuk mengelola stres sendiri dapat membantu mencegah depresi. Namun, jika Anda telah mencoba teknik di atas dan dan tidak berhasil, atau jika Anda merasa sedih, menyendiri, kewalahan, atau ingin bunuh diri selama dua minggu atau lebih, segera cari bantuan psikolog atau psikiater, yang dapat membantu Anda mengatasi masalah yang sedang dihadapi.

Demikian ulasan mengenai stres dan depresi yang memiliki perbedaan mendasar. Penting untuk mengenali perbedaan dari keduanya agar memudahkan Anda dalam mencegah dan mengatasinya.

API Behavioral health System. Diakses pada September 2020. What is the difference between stress and depression?. https://apibhs.com/2019/04/26/what-is-the-difference-between-stress-and-depression

Harley Therapy. Diakses pada September 2020. Stress vs Depression – Do You Know the Difference? https://www.harleytherapy.co.uk/counselling/stress-vs-depression.htm

Psychology on Parade. Diakses pada September 2020. What is the difference between Depression, Stress and Anxiety? https://psychologyonparade.com.au/what-is-the-difference-between-depression-stress-and-anxiety/

WebMD. Diakses pada September 2020. 10 Natural Depression Treatments. https://www.webmd.com/depression/features/natural-treatments#1

Sumber



Keuntungan Belanja di Farmaku

100% Produk Ori, dan Berkualitas

Pengiriman Cepat Sampai

Nikmati Promo Menarik

Nikmati Gratis Ongkos Kirim

Produk Kesehatan Terlengkap

Dapatkan Poin Setiap Transaksi

Artikel Terkait Kesehatan