Kekurangan darah atau biasa disebut anemia kerap terjadi pada ibu hamil karena ada dua orang yang membutuhkan nutrisi, baik bagi ibu maupun janin. Selengkapnya simak ulasan anemia pada ibu hamil, mulai dari gejala, penyebab, hingga cara mengatasinya di bawah ini!
Apa itu Anemia?
Anemia adalah suatu kondisi di mana kadar sel darah merah sehat atau eritrosit dalam tubuh berkurang atau rendah.
Sel darah merah merupakan komponen darah yang berfungsi untuk membawa oksigen dari paru-paru ke seluruh tubuh. Ketika sel darah merah rendah, jaringan atau organ tubuh tidak mendapat cukup oksigen.
Darah dan plasma meningkat sekitar 50% selama kehamilan tetapi sel darah merah hanya meningkat sekitar 30%. Ketidakseimbangan inilah yang berpotensi menyebabkan anemia pada ibu hamil.
Gejala Anemia pada Ibu Hamil
Wanita hamil mungkin tidak menyadari gejala anemia ringan apa pun pada awalnya. Seiring waktu, ibu hamil mungkin merasakan gejala berikut ini:
- Kelelahan.
- Pilek
- Sesak napas.
Gejala lainnya dari anemia pada ibu hamil meliputi:
- Pusing atau kelemahan.
- Detak jantung cepat.
- Sakit kepala.
- Kulit pucat, kering atau mudah memar.
- Lidah terasa sakit.
- Gerakan yang tidak disengaja pada tungkai bawah (sindrom kaki gelisah).
Baca juga: Makanan Penambah Darah Untuk Obati Anemia
Penyebab Anemia Pada Ibu Hamil
Kehamilan sendiri merupakan penyebab terjadinya anemia pada ibu hamil karena terjadi peningkatan volume darah. Penyebab lain anemia selama kehamilan adalah karena berbagai hal.
Adapun penyebab utama anemia pada umumnya adalah:
1. Kehilangan darah, seperti yang disebabkan oleh:
- Periode menstruasi yang berat
- Pendarahan di saluran pencernaan
- Pendarahan di saluran kemih
- Operasi
- Trauma
- Kanker
2. Produksi sel darah merah sangat rendah yang disebabkan oleh kondisi berikut:
- Penyakit ginjal
- Kanker
- Infeksi
- Obat
- Terapi radiasi
- Kehamilan
- Keracunan timbal
3. Kerusakan sel darah merah yang sangat tinggi, disebabkan oleh gangguan bawaan seperti:
- Anemia sel sabit
- Thalasemia: kesulitan dalam memproduksi hemoglobin (komponen besi pada sel darah merah)
- Kekurangan enzim
Sedangkan anemia pada ibu hamil, sebagian besar disebabkan oleh kadar zat besi yang rendah dalam darah.
Zat besi merupakan mineral yang dibutuhkan untuk membentuk hemoglobin. Selama masa kehamilan, kebutuhan zat besi sang Ibu akan meningkat.
Jika kebutuhan zat besi tersebut tidak terpenuhi, maka cadangan zat besi dalam tubuh akan menjadi rendah dan Anda akan mengalami anemia saat masa kehamilan.
Beberapa penyebab anemia pada ibu hamil lainnya termasuk:
- Kekurangan asam folat atau vitamin B12, keduanya berperan dalam proses pembentukan sel darah merah.
- Kehilangan darah karena cedera atau luka, pendarahan lambung, atau perdarahan akibat wasir.
- Gangguan gen yang terkait dengan biomolekul hemoglobin sehingga fungsi hemoglobin menjadi tidak baik atau kurang maksimal.
Faktor Risiko Anemia pada Ibu Hamil
Sebagian besar ibu hamil berisiko mengalami anemia. Hal ini karena ibu hamil membutuhkan lebih banyak zat besi dan asam folat dibandingkan biasanya. Namun risiko anemia bagi ibu hamil lebih tinggi memiliki faktor berikut:
- Sedang hamil anak kembar (lebih dari satu anak).
- Pernah mengalami dua kehamilan yang berdekatan.
- Muntah banyak karena mual di pagi hari.
- Hamil saat remaja.
- Tidak cukup konsumsi makanan yang kaya zat besi.
- Mengalami anemia sebelum hamil
Baca Juga: Obat Penambah Darah untuk Membantu Atasi Anemia
Jenis Anemia Pada Ibu Hamil
Ada beberapa jenis anemia yang dapat berkembang selama kehamilan, antara lain berikut ini:
1. Defisiensi Besi
Anemia defisiensi besi terjadi ketika tubuh tidak memiliki cukup zat besi untuk memproduksi hemoglobin dalam jumlah yang cukup. Hemoglobin adalah protein dalam sel darah merah yang membawa oksigen dari paru-paru ke seluruh tubuh.
Pada anemia defisiensi besi, darah tidak dapat membawa cukup oksigen ke jaringan seluruh tubuh. Kekurangan zat besi inilah yang menjadi penyebab paling umum anemia pada kehamilan.
2. Anemia Defisiensi Folat
Sebagai salah satu jenis vitamin B, tubuh membutuhkan folat untuk memproduksi sel-sel baru, termasuk sel darah merah yang sehat.
Selama kehamilan, wanita membutuhkan folat ekstra. Namun terkadang mereka tidak mendapatkan cukup makanan dari makanannya.
Jika hal ini terjadi, tubuh tidak dapat memproduksi cukup sel darah merah normal untuk mengangkut oksigen ke jaringan di seluruh tubuh. Suplemen folat buatan manusia disebut asam folat.
3. Kekurangan Vitamin B12
Tubuh membutuhkan vitamin B12 untuk membentuk sel darah merah yang sehat. Ketika wanita hamil tidak mendapatkan cukup vitamin B12 dari makanannya, tubuhnya tidak dapat memproduksi cukup sel darah merah yang sehat.
Wanita yang tidak mengonsumsi daging, unggas, produk susu, dan telur berisiko lebih tinggi mengalami kekurangan vitamin B12, yang dapat menyebabkan cacat lahir, seperti kelainan tabung saraf, dan dapat menyebabkan persalinan prematur.
Cara Mengatasi Anemia pada Ibu Hamil
Jika mengalami anemia selama kehamilan, Anda mungkin perlu mulai mengonsumsi suplemen zat besi atau suplemen asam folat selain vitamin prenatal Anda. Dokter mungkin juga menyarankan agar Anda mengonsumsi lebih banyak makanan yang tinggi zat besi dan asam folat ke dalam makanan Anda.
Berikut ini beberapa tips untuk mengatasi anemia pada ibu hamil, antara lain:
1. Mengonsumsi Suplemen Anemia untuk Ibu Hamil
Konsumsi vitamin atau suplemen makanan yang mengandung zat besi, seperti yang disarankan oleh dokter. Suplemen dapat dikonsumsi dari awal kehamilan atau bahkan dari saat Anda merencanakan kehamilan.
Berikut ini pilihan suplemen anemia yang aman dikonsumsi oleh ibu hamil.
Beli Hemobion Strip 10 Capsule di Sini
Beli Maltofer Fol Strip 6 Tablet di Sini
2. Konsumsi Makanan yang Mengandung Asam Folat dan Zat Besi
Saat mengalami kekurangan darah selama kehamilan, sebaiknya konsumsi makanan yang mengandung asam folat, seperti gandum utuh, brokoli, kacang-kacangan, buah-buahan, jus jeruk, dan sayuran hijau.
Konsumsi pula makanan yang banyak mengandung zat besi, termasuk daging merah, unggas, kacang, roti yang diperkaya zat besi, sereal, buah-buahan kering, dan sayuran hijau.
3. Cukupi Kebutuhan Vitamin C
Selain asupan zat besi dan asam folat, ibu hamil juga disarankan untuk mengonsumsi makanan tinggi vitamin yang membantu tubuh menyerap zat besi, seperti vitamin yang juga sangat penting. Makanan yang mengandung vitamin C termasuk buah jeruk, tomat, dan paprika. Selain dari makanan, ibu hamil boleh mengonsumsi suplemen vitamin C asalkan berkonsultasi terlebih dahulu ke dokter
Baca Juga: Rekomendasi Vitamin Asam Folat Terbaik untuk Ibu Hamil
Komplikasi Anemia pada Ibu Hamil
Jangan menyepelekan gejala anemia saat kehamilan, ada baiknya segera periksakan ke dokter apabila sering mengalami gejala anemia saat mengandung si buah hati.
Apabila kondisi anemia pada Ibu hamil karena kurangnya zat besi sudah parah karena tidak segera ditangani, hal ini dapat menyebabkan komplikasi kehamilan seperti berikut ini:
- Kelahiran prematur.
- Keguguran.
- Berat badan lahir rendah (BBLR).
- Kematian janin.
Cara Mencegah Anemia Pada Ibu Hamil
Ada sejumlah tips yang dapat dilakukan untuk mengurangi resiko terjadinya anemia saat kehamilan, antara lain:
- Lakukan pemeriksaan rutin pada awal usia kehamilan.
- Konsumsi vitamin atau suplemen makanan yang mengandung zat besi – seperti yang disarankan oleh dokter – dari awal kehamilan atau bahkan dari saat Anda merencanakan kehamilan.
- Konsumsi makanan yang banyak mengandung zat besi, termasuk daging merah, daging ayam, kacang, roti yang diperkaya zat besi dan sereal, buah-buahan kering, dan sayuran hijau.
- Konsumsi makanan yang mengandung asam folat termasuk gandum utuh, bibit gandum, brokoli, kacang-kacangan, jus jeruk, dan sayuran hijau.
Demikian ulasan lengkap mengenai anemia pada ibu hamil yang perlu Anda ketahui baik sebagai pencegahan maupun pengobatan. Hal yang penting adalah terapkan pola makan yang tepat selama kehamilan dan rutin cek kandungan selama kehamilan, terutama kecukupan gizi baik untuk ibu dan janin.
Chat dengan dokter rekanan Farmaku di sini untuk konsultasi seputar kondisi kehamilan, terutama tentang asupan gizi dari makanan atau suplemen, serta pantangan makanan dan minuman bagi ibu hamil agar kehamilan berjalan lancar sampai melahirkan.