Stroke merupakan keadaan yang dialami seseorang ketika aliran darah ke bagian otak terganggu akibat adanya penyumbatan atau pecahnya pembuluh darah. Kondisi ini merupakan keadaan yang cukup serius sehingga orang yang mengalami hal ini harus segera dibawa ke fasilitas kesehatan terdekat.
Obat untuk Penderita Stroke yang ada di Apotek
Ketika seseorang mengalami stroke, dokter akan memberikan obat sesuai dengan penyebab dan jenis stroke yang dialami pasien.
Terdapat beberapa jenis obat untuk mengobati stroke dan masing-masing obat memiliki cara kerja dan fungsi yang berbeda-beda.
Berikut Farmaku telah merangkum beberapa obat yang biasa diberikan kepada penderita Stroke:
1. Cardio Aspirin
Pada kasus stroke yang disebabkan oleh penyumbatan darah di otak, umumnya dokter akan memberikan obat yang mampu mencegah pembekuan darah. Obat ini diberikan untuk mencegah stroke kedua kalinya.
Cardio Aspirin merupakan obat yang termasuk ke dalam antiplatelet. Obat ini mengandung acetylsalicylic acid atau aspirin, yang efektif untuk menghambat penggumpalan darah. Dengan demikian, risiko stroke akibat penyumbatan darah dapat diturunkan.
Namun, penggunaan ini membuat pendarahan sulit untuk berhenti sehingga biasanya diberikan kepada orang yang memiliki risiko rendah untuk mengalami pendarahan.
Hindari penggunaan obat ini secara sembarangan. Obat ini tergolong dalam obat kerjas, sehingga hanya dapat dikonsumsi sesuai dengan dosis dan aturan pakai yang sudah diberikan oleh dokter.
Beli Cardio Aspirin 100 mg Tablet di Sini
2. Simarc 2
Simarc 2 merupakan obat lain yang umum diberikan dokter pada penderita stroke. Obat ini mengandung warfarin yang termasuk ke dalam obat antikoagulan sehingga dapat mencegah darah mengental dan membeku.
Bahan aktif warfarin berperan menghambat peran vitamin K dalam membekukan darah. Kondisi ini akan menyebabkan aktivitas pembekuan darah dalam tubuh terganggu atau bahkan tidak terjadi.
Simarc 2 biasa diberikan kepada orang dengan pembuluh darah buatan, memiliki detak jantung tidak teratur, pernah mengalami serangan jantung, atau stroke.
Obat ini termasuk dalam obat keras, sehingga penggunaan obat ini harus sesuai dengan petunjuk dokter.
Beli Simarc 2 mg Tablet di Sini
3. Pladogrel
Obat ini juga tergolong ke dalam antiplatelet yang mampu mencegah penggumpalan darah serta membuat peredaran darah menjadi lebih lancar. Pladogrel mengandung bahan aktif clopidogrel.
Bahan aktif clopidogrel mampu mencegah keping darah (trombosit) saling menempel dan menyumbat aliran darah sehingga darah tetap mengalir dengan lancar.
Obat ini lebih banyak diberikan untuk mencegah stroke atau serangan jantung kedua. Namun, tidak menutup kemungkinan untuk diberikan pada kasus baru.
Tergolong dalam obat keras, obat ini hanya bisa didapatkan dengan resep dokter. Anda perlu menggunakan obat ini sesuai dengan dosis dan aturan pakai yang sudah ditetapkan dokter.
Beli Pladogrel 75 mg Tablet di Sini
4. Brilinta
Brilinta juga merupakan obat yang diberikan oleh dokter untuk mengatasi stroke ringan.
Kandungan ticagrelor dalam obat ini bekerja dengan cara menghalangi menghalangi keping darah untuk saling menempel. Dengan demikian, terbentuknya gumpalan darah pun dapat dicegah.
Obat ini lebih umum diberikan untuk mencegah terjadinya stroke kedua pada pasien yang memiliki riwayat diabetes, penyakit jantung, atau kolesterol tinggi.
Obat ini termasuk dalam golongan obat keras, sehingga penggunaan obat ini harus sesuai dengan petunjuk dokter.
Beli Brilinta 60 mg Tablet di Sini
5. Lipitor
Lipitor diberikan oleh dokter pada pasien stroke dengan kadar kolesterol tinggi. Obat ini mengandung atorvastatin sebagai senyawa aktifnya.
Atorvastatin bekerja dengan cara menghambat enzim yang bertugas untuk memproduksi kolesterol di hati. Dengan demikian, jumlah kolesterol dalam darah bisa diturunkan.
Saat jumlah kolesterol tetap berada dalam kadar yang normal, maka risiko serangan stroke bisa diturunkan.
Lipitor termasuk dalam golongan obat keras, sehingga penggunaan obat ini harus sesuai dengan dosis dan aturan pakai yang sudah ditetapkan oleh dokter.
Beli Lipitor 10 mg Tablet di Sini
Beli Lipitor 20 mg Tablet di Sini
Beli Lipitor 40 mg Tablet di Sini
6. Simvastatin
Simvastatin juga dapat diberikan oleh dokter pada pasien stroke yang juga memiliki kadar kolesterol tinggi. Obat ini termasuk dalam obat golongan statin.
Senyawa aktif simvastatin bekerja dengan cara menghambat kerja enzim yang dibutuhkan untuk membentuk kolesterol dalam tubuh. Dengan demikian, jumlah kolesterol dalam darah dapat diturunkan.
Selain konsumsi obat ini, Anda juga disarankan untuk menghindari konsumsi makanan yang tinggi lemak dan rajin olahraga.
Obat ini termasuk dalam golongan obat keras, sehingga penggunaannya harus sesuai dengan resep dokter.
Beli Simvastatin 10 mg Tablet Hexp di Sini
7. Captopril
Tekanan darah yang terlalu tinggi juga dapat menyebabkan gumpalan darah dan merusak pembuluh darah kecil di otak. Kondisi ini dapat memicu terjadinya stroke.
Jika pasien stroke juga memiliki tekanan darah tinggi, dokter umumnya akan memberikan obat antihipertensi untuk mengendalikan tekanan darah. Salah satu obat yang diberikan adalah captopril.
Obat ini mampu membuat pembuluh darah menjadi lebar. Hasilnya tekanan darah menurun dan aliran darah menjadi lebih lancar.
Captopril diketahui efektif untuk mencegah terjadinya iskemik stroke.
Termasuk dalam golongan obat keras, penggunaan obat ini harus sesuai dengan dosis dan aturan pakai yang sudah ditetapkan oleh dokter.
Beli Captopril 12.5 mg Tablet KF di Sini
Beli Captopril 12.5 mg Tablet Dexa di Sini
Beli Captopril 25 mg Tablet Dexa di Sini
Beli Captopril 50 mg Tablet Dexa di Sini
8. Tensicap
Tensicap merupakan obat yang juga efektif digunakan untuk mencegah serangan stroke kedua. Kandungan captopril dapat mencegah penyempitan dan penyumbatan pembuluh darah di otak.
Captopril merupakan obat yang termasuk dalam kelompok penghambat enzim pengubah angiotensin (ACE inhibitor).
Obat ini bekerja dengan cara menghambat kerja hormon angiotensin II yang berguna untuk mempersempit pembuluh darah. Dengan demikian, pembuluh darah menjadi lebih lancar, aliran darah menjadi lebih lancar, dan tekanannya menurun.
Hindari penggunaan obat ini sembarangan. Obat ini termasuk dalam golongan obat keras, sehingga Anda perlu menggunakan obat ini sesuai dengan dosis dan aturan pakai yang diberikan oleh dokter.
Beli Tensicap 12.5 mg Tablet di Sini
9. Brainact
Brainact merupakan suplemen yang dapat digunakan sebagai terapi pendukung penyakit stroke karena mengandung bahan aktif citicoline.
Bahan aktif citicoline bekerja dengan cara merangsang pembentukan phosphatidylcholine di otak dan meningkatkan aliran oksigen serta metabolisme otak.
Selain penyakit stroke, obat ini juga dapat membantu mencegah dan menangani penyakit degenerasi saraf lain, seperti alzheimer, demensia, hilang ingatan, parkinson, hingga glaukoma.
Termasuk dalam golongan obat keras, penggunaan obat ini harus sesuai dengan petunjuk dokter.
Beli Brainact 500 mg Tablet di Sini
Beli Brainact 1000 mg Tablet di Sini
10. Citicoline
Citicoline juga dapat digunakan sebagai obat stroke. Obat ini dapat membantu memulihkan jaringan otak setelah kekurangan asupan oksigen akibat serangan stroke.
Senyawa aktif citicoline dapat meningkatkan jumlah zat alami dalam otak yang memiliki peran dalam mendukung fungsi otak, seperti untuk mengingat atau berpikir.
Citicoline termasuk dalam golongan obat keras, sehingga penggunaan obat ini harus sesuai dengan resep dokter.
Beli Citicoline 500 mg Tablet Hexp di Sini
Nah, itulah beberapa obat yang biasa diberikan oleh dokter kepada pasien yang pernah mengalami stroke. Semua obat yang sudah disebutkan di atas termasuk ke dalam obat keras. Oleh sebab itu, penggunaannya harus sesuai dengan petunjuk dokter.
Apabila Anda memiliki masalah kesehatan tertentu, Anda dapat konsultasi dengan dokter rekanan Farmaku di link ini: Chat Dokter, download aplikasi Farmaku sekarang!
Baca juga: