Stres tidak hanya dapat mengganggu kesehatan mental, tetapi juga dapat menyebabkan berbagai masalah kulit, terutama di kulit wajah. Maka dari itu, sebaiknya kenali dampak negatif stres pada kulit wajah dan cara mengatasinya dalam ulasan di bawah ini.
Masalah Kulit yang Biasanya Muncul akibat Stres
Stres adalah masalah mental yang terjadi karena perubahan reaksi tubuh saat menghadapi tekanan, ancaman, atau situasi yang baru baginya.
Tidak hanya hanya mengganggu kesehatan mental, stres dapat menyebabkan respons kimiawi dalam tubuh yang membuat kulit lebih sensitif dan reaktif. Hal ini juga dapat mempersulit penyembuhan masalah kulit.
Misalnya kulit wajah lebih sering berjerawat saat sedang stres. Hal ini karena stres menyebabkan tubuh memproduksi hormon seperti kortisol, yang memerintahkan kelenjar di kulit untuk memproduksi lebih banyak minyak. Kulit berminyak lebih rentan terhadap jerawat dan masalah kulit lainnya.
Selain itu, berikut ini berbagai masalah kulit yang disebabkan oleh stres, antara lain:
1. Sering Muncul Jerawat di Wajah
Stres dapat menyebabkan peningkatan kadar hormon kortisol yang akan diproduksi ketika tubuh stres. Jika kortisol meningkat, kelenjar sebasea menghasilkan lebih banyak minyak pada kulit wajah, sehingga kulit rentan berjerawat.
Selain itu, dampak stres juga bisa mengganggu keseimbangan antara bakteri baik dan bakteri jahat di usus, sehingga hal itu dapat memicu munculnya jerawat di kulit wajah.
2. Kulit Kering
Saat merasa tertekan, maka kadar hormon adrenalin dan kortisol akan lebih mudah mengalami peningkatan. Ketika hormon adrenalin meningkat, hal ini akan menimbulkan lebih banyak keringat yang menyebabkan tubuh kekurangan cairan alias dehidrasi.
Jika tidak mengisi kembali dengan asupan air bagi tubuh, kulit akan mudah mengering dengan sendirinya. Mereka yang memiliki kulit kering akan lebih rentan mengalami eksim akibat stres dan ini menjadi salah satu pemicu masalah eksim di kulit.
Baca Juga: Body Lotion untuk Kulit Kering yang Ampuh Berikan Kelembapan
3. Kulit Lebih Berminyak
Saat stres, otak akan memproduksi hormon kortisol yang lebih tinggi. Efek samping dari peningkatan hormon ini membuat aktivitas kelenjar sebaceous di kulit meningkat.
Kondisi tersebut dapat menyebabkan kulit mudah berminyak, lalu mengakibatkan pori-pori tersumbat, dan munculnya jerawat.
4. Kulit Wajah Lebih Sensitif
Ketika sistem kekebalan tubuh menurun, kondisi ini juga berdampak pada lapisan kulit epidermis yang mengandung pelembap alami menjadi terhambat.
Oleh sebab itu, kulit wajah akan menjadi lebih rentan dan mudah mengalami alergi, serta tidak kuat terhadap paparan bahan kimia tertentu dari produk kosmetik yang Anda gunakan.
Baca Juga: Rekomendasi Suplemen Vitamin E yang Bagus untuk Kulit dan Imun Tubuh
5. Muncul Lingkaran Hitam di Bawah Mata (Mata Panda)
Kulit di sekitar mata merupakan area wajah yang paling sensitif, sehingga rentan mengalami masalah kulit. Salah satu gejala yang dapat menandakan bahwa kulit sedang mengalami stres adalah timbul lingkaran hitam di sekitar area mata.
Selain itu, kantung mata mengalami pembengkakan yang disebabkan oleh faktor tertentu, seperti kurang tidur, dehidrasi, atau terlalu lama menatap layar monitor atau gadget.
6. Kulit Kusam
Kulit wajah mudah terlihat kusam saat Anda mengalami stres. Kondisi ini dapat disebabkan oleh tubuh yang kehilangan cairan alias dehidrasi sehingga tubuh tidak mampu menyingkirkan sel-sel kulit mati.
Selain itu, dehidrasi dapat menyebabkan kulit terasa kering atau bersisik. Tidak hanya pada kulit kering, kondisi tersebut juga dapat terjadi pada kulit berminyak.
7. Kemerahan di Kulit Wajah
Saat kulit mengalami stres, gejala lain adalah rasa gatal yang menyebabkan kemerahan pada kulit wajah. Kondisi seperti ini dikenal dengan ‘ruam stres’.
Seperti namanya, ruam merah biasanya kemerahan yang menimbulkan rasa gatal dengan sensasi terbakar. Mereka yang memiliki riwayat penyakit kulit kemungkinan besar rentan mengalami gejala kemerahan pada kulit saat sedang stres.
8. Muncul Kerutan Halus di Kulit Wajah
Kulit wajah akan mengalami penuaan seiring bertambahnya usia. Namun, ketika kulit mengalami stres dan kelelahan, hal ini dapat mempercepat datangnya tanda-tanda penuaan seperti kerutan dan garis halus di kulit wajah.
Selain itu, peningkatan kadar hormon kortisol juga dapat menghambat pembentukan kolagen dan mengikat protein yang dibutuhkan kulit. Kondisi demikian dapat menimbulkan kerutan halus di permukaan kulit wajah.
9. Kulit Sensitif
Meskipun berbagai macam faktor menyebabkan stres, respons kulit akan berhubungan langsung dengan otak dan perubahan kimiawinya selama stres. Sistem saraf yang dikendalikan oleh otak dapat memicu peradangan neurogenik dengan melepaskan neuropeptida yang menyebabkan inflamasi.
Terjadinya pelebaran pembuluh darah dan sekresi histamin dapat menyebabkan gejala peradangan seperti kemerahan, bekas luka, kambuh, dan gatal.
Kondisi tersebut mungkin muncul selama periode stres, sehingga kulit menjadi lebih tidak toleran terhadap lingkungan dan produk perawatan wajah yang Anda gunakan secara rutin mungkin terasa perih.
10. Pigmentasi
Stres kronis dan jangka panjang dapat berdampak negatif pada kulit sebagai hiperpigmentasi. Hormon yang disebut hormon Adrenocorticotropic (ACTH) diproduksi dan disekresikan oleh kelenjar hipofisis anterior, sering kali sebagai respons terhadap stres biologis.
Hormon tersebut memicu melanogenesis, proses produksi pigmen kulit. Perlu diperhatikan juga bahwa peningkatan peradangan pada kulit (yang disebabkan stres) juga merupakan pemicu hiperpigmentasi.
Pigmentasi jenis “stres” ini cenderung dimulai dari bagian luar wajah dan menyebar ke dalam. Segala bentuk hiperpigmentasi diperparah oleh paparan sinar UV, jadi selalu gunakan tabir surya tingkat tinggi (SPF50) setiap hari.
Cara Merawat Kulit yang Rusak akibat Stres
Stres merupakan kondisi yang menjadi bagian dari kehidupan dan tidak mungkin bisa menghindari stres sepenuhnya. Namun, hal yang penting adalah bagaimana cara menangani penyebab dan dampaknya bagi kesehatan kulit.
Berikut ini tips untuk merawat kulit yang rusak akibat stres, di antaranya:
1. Minum Air Putih
Ketika dilanda stres, kulit menjadi rentan terhadap jerawat. Guna menghindari masalah kulit dari jerawat atau masalah kulit lainnya akibat stres, sebaiknya maka perbanyak mengonsumsi air putih.
Manfaat memperbanyak konsumsi air akan membuat kulit menjadi lebih terhidrasi dan sehat. Sebaiknya konsumsi air putih minimal 8 gelas setiap hari untuk memenuhi kebutuhan cairan tubuh.
2. Tidur yang Cukup
Tidur yang cukup sangat penting untuk kesehatan tubuh secara keseluruhan, termasuk bagi kulit. Tidur adalah waktu yang penting bagi tubuh untuk memperbaiki diri setiap hari.
Perlu diingat bahwa dampak kurang tidur dapat meningkatkan kadar hormon kortisol, yang mengakibatkan kelebihan minyak. Kurang tidur juga dapat melemahkan sistem kekebalan tubuh sehingga kulit mudah mengalami masalah seperti kulit kusam dan muncul garis halus lebih cepat.
Supaya kulit rusak tidak semakin buruk akibat stres, sebaiknya tidur yang cukup paling tidak 7-8 jam setiap hari. Waktu tidur yang cukup bisa membantu mengatasi efek stres pada kulit, karena ketika tidur, tubuh akan memperbaiki jaringan tubuh yang rusak, termasuk pada jaringan kulit.
3. Bersihkan Kulit Wajah dengan Benar
Meskipun Anda sedang mengalami stres, sebaiknya jangan pernah lupa untuk membersihkan dan merawat kulit wajah. Bersihkanlah wajah 2 kali sehari dan lakukan dengan benar.
Guna memastikan wajah benar-benar bersih, Anda bisa melakukan double cleansing.
Tahap berikutnya, yaitu membersihkan wajah menggunakan facial wash untuk memastikan wajah benar-benar bersih dan bebas dari makeup dan kotoran.
4. Konsumsi Probiotik
Manfaat mengonsumsi minuman atau makanan yang mengandung probiotik tidak hanya akan membantu melancarkan sistem pencernaan, tapi juga baik untuk menjaga kesehatan kulit.
Ada beberapa manfaat dari bakteri baik (probiotik) untuk kesehatan kulit, yaitu membantu mengatasi jerawat, membantu menyembuhkan luka, dan melindungi kulit dari bahaya paparan sinar matahari.
5. Olahraga
Selain membuat tubuh lebih bugar, rajin berolahraga juga bisa membantu mengurangi efek buruk pada kulit yang sedang stres. Apabila rutin dan melakukannya dengan benar, olahraga dapat membantu melancarkan sirkulasi peredaran darah, yang membuat penyerapan nutrisi oleh sel-sel kulit mati bisa diserap dengan maksimal.
Selain itu, manfaat olahraga membuat kulit bisa menjadi tampak lebih cerah dan peradangan pada kulit tidak semakin parah. Sebaiknya lakukan olahraga selama 20-30 menit per hari untuk mendapatkan hasil yang maksimal.
6. Konsumsi Suplemen Kulit
Makanan yang Anda makan memberikan pengaruh pada kesehatan tubuh, termasuk kesehatan kulit. Selain mengonsumsi makanan sehat yang kaya akan vitamin dan mineral.
Anda juga bisa membuat kulit dalam kondisi sehat, lembut, dan cerah dengan mengonsumsi suplemen atau vitamin yang dibutuhkan kulit seperti vitamin A, vitamin C, vitamin D, dan vitamin D.
Baca Juga: Rekomendasi Vitamin untuk Kulit Kering yang Patut Dicoba!
7. Lakukan Eksfoliasi secara Rutin
Jika kondisi wajah berminyak tapi malas membersihkannya, maka sisa makeup dan kotoran akan menyumbat pori-pori. Kondisi inilah yang dapat menyebabkan munculnya jerawat.
Guna mencegah munculnya jerawat karena kulit stres, maka lakukan eksfoliasi secara rutin setiap minggu. Eksfoliasi dapat dilakukan dengan dua cara, yaitu secara mekanik dengan menggunakan scrub atau secara kimiawi dengan bahan-bahan yang bersifat asam, misalnya lactic acid, alpha hydroxy acid (AHA), dan beta hydroxy acid (BHA).
8. Menghindari Skincare yang Mengandung Alkohol
Stres dapat menyebabkan produksi hormon testosteron meningkat dan menghasilkan minyak pada permukaan kulit secara berlebih.
Untuk mengatasi kulit berminyak, sebaiknya gunakan produk kecantikan yang tidak berbahan minyak dan menghindari skincare yang mengandung alkohol.
9. Menggunakan Eye Patch atau Krim Mata
Ketika kantung mata menghitam (mata panda) atau tampak membengkak, Anda bisa mengatasi area mata dengan berbagai cara.
Anda bisa mengompres kantung mata yang menghitam dengan menggunakan handuk yang telah direndam air dingin, menggunakan teh celup bekas, atau menggunakan eye patch atau krim mata.
10. Gunakan Produk yang Mengandung Retinol dan Antioksidan
Selain menyebabkan kehilangan kelembapan pada kulit, hormon kortisol juga dapat merusak kolagen dan elastin, yang menghambat regenerasi sel kulit.
Jika terjadi kondisi tersebut, gunakanlah pelembap yang mengandung retinol dan antioksidan. Hal ini bisa membantu meningkatkan produksi kolagen dan elastin pada kulit wajah.
Kendati stres dapat menyebabkan masalah pada kulit, lakukan berbagai cara di atas untuk mengatasinya. Namun jika masalah kulit akibat stres semakin parah dan menurunkan kepercayaan diri yang mengganggu aktivitas Anda, sebaiknya segera konsultasikan ke dokter spesialis kulit.
Chat dengan dokter rekanan Farmaku di sini untuk berkonsultasi seputar kesehatan kulit Anda, termasuk kulit wajah dan kulit bagian tubuh lainnya.