Asam urat adalah salah satu jenis radang sendi yang terjadi akibat kadar asam urat tinggi dalam darah. Simak selengkapnya mulai dari penyebab, gejala, pengobatan hingga pencegahan asam urat di bawah ini.
Apa itu Asam Urat?
Asam urat merupakan kondisi nyeri sendi akibat penumpukan kristal asam urat. Kondisi ini pada umumnya terjadi di jempol kaki, tetapi bisa juga menyerang lutut, pergelangan kaki, serta jari kaki lainnya.
Rasa nyeri dan bengkak akibat asam urat dapat terjadi sekitar 1-2 kali dalam 1 tahun serta bertahan hingga 7-10 hari.
Batas normal kadar asam urat pada pria antara 4.0 hingga 8.5 mg/dL. Sedangkan kadar asam urat yang normal pada wanita sekitar 2.5 hingga 7.5 mg/dL.
Baca juga: 10 Obat Asam Urat yang Ampuh Redakan Nyeri Persendian
Penyebab Asam Urat
Asam urat merupakan kondisi yang terjadi saat terjadi kenaikan asam urat dalam darah dan menyebabkan penumpukan kristal asam urat pada sendi.
Sebenarnya, asam urat adalah zat alami yang diproduksi tubuh untuk membantu memecah purin. Namun, pada beberapa kasus, tubuh dapat memproduksi terlalu banyak asam urat atau ginjal tidak mampu membuangnya dengan optimal.
Akibatnya, asam urat akan menumpuk dan membentuk kristal tajam seperti jarum di sendi atau jaringan sekitarnya. Kondisi ini akan menyebabkan peradangan, rasa sakit, atau bengkak pada sendi.
Beberapa kondisi yang dapat menyebabkan kadar asam urat terlalu tinggi, antara lain:
- Pola makan. Konsumsi makanan yang tinggi purin, seperti hidangan laut, daging merah, dan jeroan hewan, atau konsumsi minuman beralkohol dan tinggi fruktosa, dapat meningkatkan pembentukan asam urat dalam tubuh.
- Riwayat keluarga. Jika ada anggota keluarga yang pernah mengalami asam urat, maka Anda memiliki risiko tinggi untuk mengalami kondisi ini.
- Penurunan fungsi ginjal. Ginjal yang tidak bekerja dengan optimal dapat menghambat pembuangan asam urat pada tubuh.
- Penggunaan obat-obatan. Beberapa jenis obat, seperti diuretik, aspirin, ciclosporin, serta obat kemoterapi dan imunosupresan, berisiko meningkatkan kadar asam urat.
Ada beberapa faktor yang meningkatkan risiko seseorang terkena asam urat, yaitu:
- Pria paruh baya atau wanita pascamenopause.
- Memiliki orang tua, saudara kandung, atau anggota keluarga lainnya yang menderita asam urat.
- Minum alkohol.
- Minum obat seperti diuretik dan cyclosporine.
- Memiliki kondisi seperti tekanan darah tinggi, penyakit ginjal, penyakit tiroid, diabetes, atau sleep apnea.
Gejala Asam Urat
Serangan asam urat sangat menyakitkan dan bisa terjadi secara tiba-tiba, seringkali dalam semalam. Selama serangan asam urat, gejala pada persendian yang terkena mungkin termasuk berikut:
- Rasa sakit yang luar biasa.
- Perubahan warna atau kemerahan.
- Kekakuan.
- Pembengkakan.
- Sensasi terbakar pada sendi.
Kapan Harus ke Dokter?
Kunjungi dokter jika Anda tiba-tiba merasakan nyeri hebat pada salah satu persendian, terutama jika persendian juga bengkak dan kulit merah atau berubah warna. Asam urat memiliki banyak gejala yang sama dengan infeksi yang perlu segera diobati.
Sebaiknya konsultasikan dengan dokter jika Anda lebih sering mengalami serangan asam urat atau jika gejala Anda lebih parah dari sebelumnya.
Baca Juga: Ampuh Atasi Radang Sendi, Ini 10 Vitamin yang Bisa Anda Konsumsi
Diagnosis Asam Urat
Dokter akan mendiagnosis asam urat dengan pemeriksaan fisik. Dokter akan menanyakan gejala pasien dan memeriksa sendi yang terkena.
Beri tahu dokter saat pertama kali menyadari gejala seperti nyeri dan bengkak pada sendi dan seberapa sering gejala tersebut datang dan pergi.
Dokter mungkin akan menggunakan beberapa tes pencitraan untuk mengambil gambar sendi yang terkena. Tes-tes ini juga dapat menunjukkan apakah asam urat telah menyebabkan perubahan pada persendian. Tes-tes ini antara lain:
- Sinar X.
- Ultrasonografi (USG).
- Magnetic resonance imaging (MRI).
- CT scan – khususnya CT scan energi ganda.
Tes umum lainnya untuk mendiagnosis asam urat meliputi:
- Tes darah untuk mengukur asam urat dalam darah.
- Aspirasi sendi, tes yang menggunakan jarum untuk mengeluarkan sampel cairan dari dalam sendi.
Pengobatan Asam Urat
Pengobatan asam urat biasanya kombinasi antara mengelola gejala selama kambuh dengan mengurangi seberapa sering mengonsumsi makanan dan minuman berkadar purin tinggi. Berikut ini beberapa pengobatan untuk asam urat:
1. Obat Asam Urat
Dokter mungkin akan menyarankan obat-obatan untuk membantu mengatasi gejala asam urat, termasuk:
- OAINS. Obat antiinflamasi nonsteroid (OAINS) yang dijual bebas (OTC), seperti ibuprofen dan naproxen, dapat membantu mengurangi rasa sakit dan bengkak selama serangan asam urat. Beberapa penderita penyakit ginjal, tukak lambung, dan masalah kesehatan lainnya tidak boleh mengonsumsi OAINS.
- Colchicine: Ini adalah obat resep yang dapat membantu mengurangi peradangan dan nyeri jika Anda meminumnya dalam waktu 24 jam setelah serangan asam urat.
- Kortikosteroid. Ini adalah obat resep yang dapat mengurangi peradangan. Dokter mungkin meresepkan pil oral (melalui mulut). Dokter mungkin juga menyuntikkan kortikosteroid ke sendi yang terkena atau ke otot di dekat sendi (secara intramuskular).
Dokter mungkin meresepkan obat untuk membantu menurunkan kadar asam urat. Obat paling umum yang menurunkan asam urat termasuk alopurinol, febuxostat, pegloticase, dan probenesid.
2. Diet Rendah Purin untuk Asam Urat
Dokter mungkin akan menyarankan untuk mengikuti diet rendah purin. Pola makan rendah purin mendorong pasien untuk mengurangi konsumsi makanan dan minuman dengan kandungan purin tinggi.
Cara ini akan membantu mengurangi asam urat dalam tubuh. Ini juga mendorong penderita asam urat untuk makan beberapa makanan pilihan yang dapat mengurangi kadar asam urat.
Baca Juga: 10 Obat Sakit Pinggang yang Ampuh di Apotek, Cepat Redakan Nyeri
Komplikasi Asam Urat
Penderita asam urat dapat mengalami kondisi yang lebih parah, antara lain:
- Asam urat berulang. Beberapa orang mungkin tidak pernah mengalami tanda dan gejala asam urat lagi. Namun pada orang lain mungkin mengalami asam urat beberapa kali setiap tahun.
- Asam urat tingkat lanjut. Asam urat yang tidak diobati bisa menyebabkan endapan kristal urat terbentuk di bawah kulit dalam bentuk bintil yang disebut tophi. Tophi dapat berkembang di beberapa area, seperti jari tangan, tangan, kaki, siku, atau tendon Achilles di sepanjang bagian belakang pergelangan kaki.
- Batu ginjal. Kristal urat dapat menumpuk di saluran kemih penderita asam urat sehingga menyebabkan batu ginjal. Pengobatan bisa membantu mengurangi risiko batu ginjal.
Pencegahan Asam Urat
Berikut ini beberapa langkah yang dapat dilakukan untuk membantu mencegah asam urat, antara lain:
- Batasi jumlah konsumsi alkohol.
- Batasi jumlah konsumsi makanan tinggi kandungan purin, seperti kerang, daging domba, daging sapi, dan jeroan.
- Konsumsilah makanan rendah lemak dan non-susu yang kaya akan sayuran.
- Pertahankan berat badan yang sehat.
- Hindari merokok.
- Berolahraga secara teratur.
- Tetap terhidrasi.
Jika memiliki kondisi medis atau mengonsumsi obat yang dapat meningkatkan risiko asam urat, sebaiknya tanyakan kepada dokter tentang bagaimana menurunkan risiko serangan asam urat.
Demikian ulasan lengkap mengenai asam urat urat yang umum terjadi. Dengan mengenali asam urat lebih jauh dapat mebantu Anda dalam pencegahan dan pengobatanya.
Beli obat dan vitamin di Farmaku dengan diskon Rp 25.000 untuk member baru! Daftar sekarang dan langsung dapatkan diskonnya!