Golongan
Kortikosteroid
Indikasi
- Oral: Serebritis rematik akut, terapi jangka pendek untuk reumatik, ankylosing spondylitis, alergi, leukemia, limfoma, syok, penyakit kolagen, gangguan saluran pernapasan, edematus, gangguan hematologik.
- Topikal: Eksim, dermatitis, infeksi kulit akibat jamur dan mikroorganisme yang sensitif terhadap clotrimazole.
- Oral: Peradangan pada mata.
Aturan Minum
- Jangan mengkonsumsi obat melebihi dosis yang telah dianjurkan oleh dokter.
- Takar cairan obat menggunakan sendok takar, jarum suntik oral, atau gelas obat.
- Jika Anda menggunakan obat ini dalam waktu yang lama, sebaiknya jangan tiba-tiba menghentikan penggunaan. Konsultasikan terlebih dahulu pada dokter Anda, karena mungkin Anda perlu mengurangi dosis secara perlahan sampai akhirnya berhenti sepenuhnya.
Dosis
Dosis obat ini mungkin berbeda untuk tiap pasien. Ikuti anjuran dokter Anda atau petunjuk pada label. Informasi berikut hanya mencakup dosis rata-rata obat ini. Jika dosis Anda berbeda, jangan mengubahnya kecuali dokter Anda memberitahu Anda untuk melakukannya.
Jumlah obat yang Anda minum tergantung pada kekuatan obat. Jumlah dosis per hari, rentang waktu antara dosis, dan lama waktu Anda minum obat tergantung pada masalah medis yang Anda alami.
Untuk sediaan obat oral (larutan, tablet):
Dosis tergantung pada kondisi medis:
- Dewasa: Dosis awal 0,75 – 9 mg per hari.
- Anak-anak: Dosis didasarkan pada berat badan dan harus ditentukan oleh dokter. Dosis awal 0,02 – 0,3 mg/kg berat badan per hari, dibagi ke dalam 3 atau 4 dosis sehari. Dokter Anda dapat menyesuaikan dosis sesuai kebutuhan.
Dosis yang Terlewat
Jika Anda melewatkan jadwal minum obat, minumlah sesegera mungkin. Namun, jika jadwal dosis berikutnya sudah dekat, lewati dosis yang terlewat dan kembali ke jadwal dosis yang seharusnya. Jangan menggandakan dosis.
Aturan Penyimpanan
- Simpan obat dalam wadah tertutup pada suhu kamar, jauh dari panas, lembab, dan cahaya langsung. Jauhkan dari suhu titik beku.
- Jauhkan dari jangkauan anak-anak.
- Jangan menyimpan obat usang atau obat tidak lagi diperlukan.
- Tanyakan kepada profesional kesehatan Anda bagaimana Anda harus membuang obat yang tidak lagi Anda gunakan.
Sebelum Menggunakan
Sebelum memutuskan untuk menggunakan obat, pertimbangkan risiko dan manfaat obat. Keputusan ini harus diketahui oleh Anda dan dokter. Untuk obat ini, berikut hal yang harus dipertimbangkan:
- Alergi: Beri tahu dokter Anda jika Anda pernah mengalami reaksi yang tidak biasa atau alergi terhadap obat ini atau obat lain. Konsultasikan pada ahli kesehatan Anda jika Anda memiliki jenis alergi lain, seperti makanan, pewarna, pengawet, atau hewan. Untuk produk non-resep, baca label atau bahan kemasan dengan hati-hati.
- PediatriStudi yang dilakukan sampai saat ini belum menunjukkan adanya masalah terkait pediatri pada anak-anak. Namun, pasien anak lebih cenderung mengalami masalah pertumbuhan dan tulang jika menggunakan dexamethasone dalam waktu yang lama. Penggunaan obat dianjurkan untuk melebihi dosis yang diberikan dan pasien harus dimonitor perkembangannya secara seksama dalam masa penggunaan obat.
- GeriatriTidak ada informasi mengenai hubungan usia dengan efek dexamethasone pada pasien geriatri atau lansia. Namun, pasien lansia cenderung mengalami masalah liver, ginjal, dan jantung. Oleh karena itu, pasien lansia memerlukan perhatian dan penyesuaian dosis selama menggunakan dexamethasone.
- Kehamilan Menggunakan dexamethasone saat kehamilan dapat mengganggu kesehatan dan keselamatan janin.
- Ibu MenyusuiTidak ada penelitian yang memadai pada wanita untuk menentukan risiko terhadap bayi saat menggunakan obat ini selama menyusui. Pertimbangkan potensi manfaat terhadap potensi risiko sebelum menggunakan obat ini saat menyusui. Pertimbangkan potensi manfaat terhadap potensi risiko sebelum menggunakan obat ini saat menyusui.
Interaksi Obat
Meskipun obat-obatan tertentu tidak boleh digunakan bersama-sama, pada kasus tertentu, dua obat yang berbeda dapat digunakan bersamaan bahkan jika interaksi mungkin terjadi. Dalam kasus ini, dokter Anda mungkin ingin mengubah dosis, atau tindakan pencegahan lain mungkin diperlukan. Ketika Anda minum obat ini, sangat penting bagi profesional kesehatan Anda untuk mengetahui apakah Anda menggunakan obat-obatan lain yang tercantum di bawah ini.
Menggunakan obat – obatan dibawah ini bersama dexamethasone tidak direkomendasikan. Dokter Anda mungkin tidak akan mengizinkan Anda mengkonsumsi salah satu dari obat ini dan menggantinya dengan obat lain.
- Artemether
- Dessmopresin
- Praziquantel
- Rilpivirine
- Vaksin Rotavirus
Berikut adalah daftar obat lainnya yang tidak dianjurkan digunakan bersama dengan dexamethasone, namun pengecualian mungkin terjadi pada kasus tertentu. Jika beberapa obat diresepkan bersama-sama, dokter Anda mungkin akan mengubah dosis dan seberapa sering penggunaan salah satu atau kedua obat.
- Aceclofenac
- Acemetacin
- Aldesleukin
- Alfentanil
- Amtolmetin Guacil
- Balofloxacin
- Besifloxacin
- Boceprevir
- Bromfenac
- Bufexamac
- Buprenorphine
- Bupropion
- Celecoxib
- Ceritinib
- Choline Salicylate
- Ciprofloxacin
- Clarithromycin
- Clonixin
- Cobicistat
- Codeine
- Conivaptan
- Daclatasvir
- Darunavir
- Desogestrel
- Dexibuprofen
- Dexketoprofen
- Diclofenac
- Dienogest
- Diflunisal
- Dihydrocodeine
- Dipyrone
- Doxorubicin
- Doxorubicin Hydrochloride Liposome
- Dronedarone
- Drospirenone
- Droxicam
- Efavirenz
- Elvitegravir
- Enoxacin
- Enzalutamide
- Estradiol
- Ethinyl Estradiol
- Ethynodiol
- Etodolac
- Etofenamate
- Etonogestrel
- Etoricoxib
- Etravirine
- Felbinac
- Fenoprofen
- Fentanyl
- Fepradinol
- Fleroxacin
- Floctafenine
- Flufenamic Acid
- Flumequine
- Flurbiprofen
- Fosamprenavir
- Gatifloxacin
- Gemifloxacin
- Gestodene
- Hemin
- Hydrocodone
- Ibuprofen
- Indomethacin
- Ixabepilone
- Ketoprofen
- Ketorolac
- Lapatinib
- Levofloxacin
- Levonorgestrel
- Lomefloxacin
- Lornoxicam
- Loxoprofen
- Lumiracoxib
- Macimorelin
- Meclofenamate
- Mefenamic Acid
- Meloxicam
- Meperidine
- Mestranol
- Methadone
- Morniflumate
- Moxifloxacin
- Nabumetone
- Nadifloxacin
- Nadroparin
- Naproxen
- Nepafenac
- Nevirapine
- Nifedipine
- Niflumic Acid
- Nilotinib
- Nimesulide
- Nimesulide Beta Cyclodextrin
- Nimodipine
- Norethindrone
- Norfloxacin
- Norgestimate
- Norgestrel
- Ofloxacin
- Oxaprozin
- Oxycodone
- Oxyphenbutazone
- Parecoxib
- Pazufloxacin
- Pefloxacin
- Pentazocine
- Phenylbutazone
- Piperaquine
- Piroxicam
- Pranoprofen
- Propyphenazone
- Proquazone
- Prulifloxacin
- Ritonavir
- Rofecoxib
- Rufloxacin
- Salicylic Acid
- Salsalate
- Saquinavir
- Sargramostim
- Sodium Salicylate
- Sparfloxacin
- Sufentanil
- Sulindac
- Sunitinib
- Tacrolimus
- Telaprevir
- Tenoxicam
- Thalidomide
- Tiaprofenic Acid
- Ticagrelor
- Tolfenamic Acid
- Tolmetin
- Tosufloxacin
- Tramadol
- Ulipristal
- Valdecoxib
- Velpatasvir
- Vincristine Sulfate Liposome
- Vortioxetine
- Voxilaprevir
Menggunakan allopurinol bersama salah satu dari obat-obatan berikut dapat menyebabkan peningkatan risiko efek samping tertentu, tetapi menggunakan kedua obat ini mungkin merupakan pengobatan terbaik untuk Anda. Jika kedua obat diresepkan bersama-sama, dokter Anda mungkin akan menyesuaikan dosis dan seberapa sering penggunaan salah satu atau kedua obat.
- Alcuronium
- Aminoglutethimide
- Aprepitant
- Aspirin
- Atracurium
- Auranofin
- Caspofungin
- Fluindione
- Fosaprepitant
- Fosphenytoin
- Gallamine
- Licorice
- Metocurine
- Netupitant
- Ospemifene
- Pancuronium
- Phenobarbital
- Phenytoin
- Rifampin
- Rifapentine
- Saiboku-To
- Vecuronium
- Warfarin
Interaksi Lainnya
Menggunakan alkohol atau tembakau dengan obat-obatan tertentu juga dapat menyebabkan terjadinya interaksi. Beberapa obat juga sebaiknya tidak digunakan berdekatan atau di saat mengkonsumsi makanan tertentu. Diskusikan dengan profesional kesehatan Anda terkait penggunaan allopurinol bersama makanan, alkohol, atau tembakau.
Masalah Medis Lainnya
Kehadiran masalah medis lainnya dapat mempengaruhi penggunaan obat ini. Pastikan Anda memberi tahu dokter Anda jika Anda memiliki masalah medis lainnya, terutama:
- Katarak
- Gagal jantung kongestif
- Cushing Syndrome (masalah kelenjar adrenal)
- Diabetes
- Infeksi mata
- Retensi cairan
- Glaukoma
- Hiperglikemia
- Hipertensi
- Infeksi bakteri, virus, atau jamur
- Perubahan mood, termasuk depresi
- Myasthenia gravis (kelemahan otot parah)
- Osteoporosis
- Ulkus peptikum
- Masalah perut atau usus seperti divertikulitis, kolitis ulserativa)
- TBC
- Infeksi jamur
- Infeksi mata herpes simpleks
Perhatian
Menggunakan dexamethasone dalam kondisi hamil dapat membahayakan keselamatan janin. Sebaiknya gunakan pil KB sebelum menggunakan obat ini, atau segera bicarakan pada dokter Anda jika Anda merasa akan hamil saat menggunakan obat ini.
Menggunakan obat ini dalam jangka waktu lama dan Anda sering merasa gelisah, masalah emosional, dan stress, segera konsultasi dengan dokter. Mungkin Anda memerlukan penyesuaian dosis beberapa saat.
Menggunakan obat ini dalam waktu yang lama dapat meningkatkan risiko masalah kelenjar adrenal. Konsultasi dengan dokter apabila Anda mengalami salah satu atau beberapa dari gejala berikut: penglihatan kabur, pusing, detak jantung tidak teratur, haus berlebihan, buang air kecil terus menerus, badan letih dan lemah.
Saat Anda menggunakan dexamethasone, jangan melakukan vaksin tanpa persetujuan dokter Anda. Penggunaan vaksin bisa saja tidak bekerja saat bersamaan dengan obat ini.
Obat ini dapat menyebabkan penipisan tulang (osteoporosis) atau memperlambat pertumbuhan pada anak-anak jika digunakan untuk waktu yang lama. Dexamethasone mengurangi sistem kekebalan tubuh dan menyebabkan Anda terserang infeksi akibat vaksin tersebut.
Segera beritahu dokter jika Anda mengalami nyeri tulang, peningkatan risiko osteoporosis, atau bila anak Anda terhambat pertumbuhannya. Dexamethasone mungkin dapat menyebabkan terjadinya penipisan tulang dan menghambat pertumbuhan anak ketika digunakan dalam jangka waktu yang lama.
Obat ini juga dapat menyebabkan perubahan perilaku dan mood bagi sebagian pasien. Beritahu dokter jika Anda mengalami depresi, perubahan perilaku, suasana hati cepat berubah, kepribadian, dan kesulitan tidur saat menggunakan obat ini.
Jangan minum obat lain kecuali sudah dibicarakan dengan dokter Anda.
Efek Samping
- Otot melemah
- Kesulitan tidur atau insomnia
- Penyembuhan luka yang lambat
- Kulit kering,menipis, atau berubah warna
- Sakit kepala
- Mual
- Muntah
- Perut kembung
- Keringat berlebih