Batu ginjal adalah penyakit yang terjadi karena terbentuk batu pada ginjal. Penyakit ini disebut-sebut karena jarang minum ini dapat menyebabkan rasa sakit saat buang air kecil. Jika dibiarkan tanpa pengobatan, penyakit ini menyebabkan infeksi! Lebih lanjut simak penyebab, gejala, hingga pengobatanya dalam ulasan di bawah ini.
Apa itu Batu Ginjal?
Batu ginjal adalah kondisi di mana massa padat atau kristal yang terbentuk dari zat (mineral, asam, dan garam) di ginjal. Ukurannya bisa sekecil butiran pasir atau bahkan lebih besar dari bola golf. Batu ginjal juga disebut nefrolitiasis.
Tergantung pada ukuran batu ginjal Anda, mungkin tidak menyadari bahwa Anda memilikinya. Batu yang lebih kecil dapat melewati saluran kemih melalui urine tanpa gejala.
Batu ginjal berukuran besar bisa terperangkap di ureter (saluran yang mengalirkan urine dari ginjal ke kandung kemih). Hal ini dapat menyebabkan urine menumpuk dan membatasi kemampuan ginjal untuk menyaring limbah dari tubuh. Hal ini juga dapat menyebabkan pendarahan.
Bahkan beberapa batu kecil dapat menyebabkan rasa sakit yang luar biasa saat melewati saluran kemih dan keluar dari tubuh. Oleh sebab itu, penting untuk mengunjungi dokter untuk memecah dan mengeluarkan batu yang tidak dapat keluar dengan sendirinya.
Baca juga: Batu Empedu: Gejala, Penyebab, dan Pengobatan
Penyebab Batu Ginjal
Batu ginjal paling sering terjadi pada orang berusia antara 20 dan 50 tahun. Berbagai faktor dapat meningkatkan risiko seseorang terkena batu ginjal.
Seks juga berperan dalam pembentukan batu ginjal. Ini lebih banyak dialami oleh pria dibandingkan wanita/
Riwayat batu ginjal juga dapat meningkatkan risiko. Begitu juga dengan riwayat keluarga yang menderita batu ginjal.
Selain itu, berikut ini faktor yang dapat meningkatkan risiko, termasuk:
- Dehidrasi.
- Kegemukan.
- Diet dengan kadar protein, garam, atau glukosa yang tinggi.
- Kondisi hiperparatiroid.
- Operasi bypass lambung.
- Penyakit radang usus yang meningkatkan penyerapan kalsium.
- Minum obat seperti diuretik triamterene, obat antikejang, dan antasida berbasis kalsium.
Gejala Batu Ginjal
Gejala batu ginjal yang paling umum terjadi adalah nyeri di punggung bagian bawah, perut, atau samping (nyeri panggul). Gejala ini mungkin terasa seperti menjalar dari selangkangan ke sisi tubuh. Kondisi ini bisa berupa nyeri tumpul atau tajam dan parah. Terkadang disebut nyeri kolik karena bisa bertambah parah.
Gejala batu ginjal lainnya yang mungkin terjadi meliputi:
- Mual dan muntah.
- Kencing berdarah.
- Sakit saat buang air kecil.
- Demam atau menggigil.
- Urine keruh atau berbau busuk.
- Ketidakmampuan untuk buang air kecil.
- Merasa ingin buang air kecil yang banyak.
Batu ginjal yang lebih kecil mungkin tidak akan menimbulkan rasa sakit atau gejala lainnya.
Kapan Harus ke Dokter?
Sebaiknya segera kunjungi dokter jika memiliki tanda dan gejala yang membuat Anda khawatir. Cari pertolongan medis jika Anda mengalami gejala berikut ini:
- Rasa sakit sangat parah sehingga tidak bisa duduk diam atau menemukan posisi yang nyaman.
- Nyeri disertai mual dan muntah.
- Nyeri disertai demam dan menggigil.
- Darah dalam urine.
- Kesulitan buang air kecil.
Diagnosis Batu Ginjal
Dalam mendiagnosis batu ginjal, dokter akan menggunakan tes pencitraan, tes darah, dan tes urine. Jika dokter mencurigai Anda menderita batu ginjal berdasarkan gejala dan pemeriksaan fisik, Anda mungkin memerlukan satu atau lebih tes berikut:
- Tes urie. Dokter dapat menguji urine Anda untuk mencari darah, kristal pembentuk batu, dan tanda-tanda infeksi.
- Pencitraan. Sinar-X, CT scan (computed tomography scan) dan USG dapat membantu dokter melihat ukuran, bentuk, lokasi dan jumlah batu.
- Tes darah. Dokter dapat menggunakan tes darah untuk memeriksa fungsi ginjal, mendeteksi infeksi, dan mencari kadar kalsium tinggi, atau kondisi lain yang dapat menyebabkan pembentukan batu.
Baca juga: Kanker Usus Besar: Gejala, Penyebab, dan Pengobatan
Pengobatan Batu Ginjal
Perawatan batu ginjal dapat disesuaikan dengan jenis batunya. Penangannya dilakukan dengan menyaring urine dan batu dikumpulkan untuk evaluasi.
Penderita batu ginjal diharuskan minum enam hingga delapan gelas air sehari untuk meningkatkan aliran urine. Orang yang mengalami dehidrasi atau mengalami mual dan muntah parah mungkin memerlukan cairan infus.
Adapun pilihan pengobatan lainnya untuk batu ginjal, berikut di antaranya:
1. Obatan-obatan
Guna meredakan nyeri mungkin memerlukan obat-obatan. Adanya infeksi memerlukan pengobatan dengan antibiotik. Obat-obatan lain termasuk:
- Allopurinol untuk batu asam urat.
- Diuretik thiazide untuk mencegah pembentukan batu kalsium.
- Natrium bikarbonat atau natrium sitrat untuk membuat urine menjadi kurang asam.
- Larutan fosfor untuk mencegah pembentukan batu kalsium.
- Ibuprofen untuk nyeri.
- Asetaminofen untuk nyeri.
- Naproxen sodium untuk nyeri.
2. Litotripsi
Litotripsi gelombang kejut ekstrakorporeal menggunakan gelombang suara untuk memecah batu ginjal berukuran besar sehingga lebih mudah melewati ureter ke kandung kemih.
Prosedur ini mungkin tidak nyaman dan memerlukan anestesi ringan. Hal ini dapat menyebabkan memar di perut dan punggung serta pendarahan di sekitar ginjal dan organ di sekitarnya.
3. Operasi Tunnel (Percutaneous Nephrolithotomy)
Dalam prosedurnya, ahli bedah akan mengangkat batu ginjal melalui sayatan kecil di punggung. Pasien batu ginjal mungkin memerlukan prosedur ini ketika:
- Batu menyebabkan penyumbatan dan infeksi atau merusak ginjal
- Batu telah menjadi terlalu besar untuk dilewati.
- Rasa sakit tidak bisa dikendalikan.
4. Ureteroscopy
Ketika batu ginjal tersangkut di ureter atau kandung kemih, dokter mungkin menggunakan alat yang disebut ureteroskop untuk mengeluarkannya.
Sebuah kawat kecil dengan kamera terpasang dimasukkan ke dalam uretra dan dimasukkan ke dalam kandung kemih. Dokter kemudian akan menggunakan sangkar kecil untuk mengambil batu tersebut dan mengeluarkannya. Batu tersebut kemudian dikirim ke laboratorium untuk dianalisis.
Komplikasi Batu Ginjal
Komplikasi dapat terjadi setelah menjalani pengobatan batu ginjal yang berukuran besar atau akibat membiarkan batu tanpa perawatan. Komplikasi ini termasuk berikut:
- Ureter yang tersumbat.
- Kerusakan pada ureter.
- Pendarahan selama operasi.
- Nyeri.
- Infeksi saluran kemih (ISK).
- Sepsis, infeksi yang menyebar ke seluruh tubuh.
Baca juga: Sakit Maag: Gejala, Penyebab, dan Pengobatan
Pencegahan Batu Ginjal
Apa yang Anda makan dan minum dapat memengaruhi risiko batu ginjal. Oleh sebab itu, konsultasikan ke dokter atau ahli diet tentang tips untuk mengurangi risiko untuk mencegah batu ginjal. Mereka mungkin akan merekomendasikan tips berikut ini:
- Minum banyak air.
- Membatasi asupan protein hewani.
- Membatasi makanan tinggi gula dan natrium.
- Membatasi makanan tinggi oksalat. Jika memiliki batu kalsium oksalat, dokter mungkin menyarankan untuk menghindari makanan seperti bayam, wheat bran (kulit ari gandum), kacang pohon, dan kacang tanah.
- Mempertahankan berat badan yang sehat.
- Mengonsumsi makanan yang menjadi sumber kalsium. Makanan tinggi kalsium dapat membantu mencegah batu ginjal.
- Mengonsumsi obat resep. Jika perubahan pola makan tidak membantu, dokter mungkin akan meresepkan obat yang membantu mencegah batu ginjal.
Demikian ulasan lengkap mengenai penyakit batu ginjal yang perlu anda waspadai. Hal ini karena batu yang berukuran kecil tidak menimbulkan gejala, sehingga penderitanya tidak menyadari sampai mendapatkan diagnosis.
Chat dengan dokter rekanan Farmaku di sini untuk konsultasi seputar penyakit, mulai dari gejala, penyebab hingga pengobatannya.