Ikuti Kami
Jam Operasional: 08:00 - 22:00
info@farmaku.com
0812 1600 1600

Bau Mulut: Penyebab, Gejala, dan Pengobatan

gambar bau mulut

Bau mulut menimpa setidaknya satu dari empat orang di seluruh dunia. Penyebab kondisi ini beragam, tetapi paling sering disebabkan oleh kebersihan gigi dan mulut yang tidak terjaga. Kenali penyebab, gejala, hingga cara mengobatinya berikut ini.

Apa Itu Bau Mulut?

Bau mulut atau yang dikenal sebagai halitosis adalah kondisi ketika napas memiliki aroma yang tidak sedap. Penyebabnya beragam, mulai dari kesehatan mulut yang buruk hingga penyakit tertentu.

Halitosis dapat dialami oleh siapa saja. Mengutip Cleveland Clinic, kondisi ini menimpa satu dari empat orang di dunia dan memengaruhi sebanyak 31.8 persen dari populasi.

Penyebab Bau Mulut

Bau mulut dapat menjadi tanda adanya kondisi kesehatan tertentu. Kendati demikian, konsumsi makanan atau minuman tertentu juga bisa menjadi pemicunya.

Beberapa kemungkinan penyebab kondisi ini, antara lain:

  • Makanan atau minuman. Makanan dengan aroma yang kuat berisiko menyebabkan bau mulut, misalnya bawang merah, bawang putih, makanan pedas, dan ikan. Selain itu, minuman tertentu seperti kopi mengandung sulfur, tanin, dan asam yang diduga memicu aroma tidak sedap.
  • Kebersihan mulut yang tidak terjaga. Sisa makanan yang tertinggal di sela-sela gigi akan membentuk plak. Inilah yang membuat napas menjadi bau.
  • Mulut kering. Mulut kering dapat disebabkan oleh gangguan produksi air liur. Air liur berfungsi untuk membersihkan mulut dari sisa makanan dan bakteri. Jika produksi liur berkurang, sisa makanan dan bakteri akan menumpuk dan mengakibatkan aroma tidak sedap.
  • Infeksi. Masalah pada gigi dan mulut, seperti radang gusi (gingivitis), gigi berlubang, dan periodontitis, dapat memicu mulut beraroma tidak sedap. Hal ini disebabkan oleh adanya infeksi akibat kondisi tersebut. Infeksi pada mulut tersebutlah yang mengakibatkan mulut berbau tidak sedap.
  • Kebiasaan tertentu. Kebiasaan merokok dan konsumsi minuman beralkohol menyebabkan mulut kering karena produksi air liur yang berkurang. Tembakau pada rokok juga menghasilkan zat yang mengendap di mulut. Hal ini akan membuat napas berbau.
  • Kondisi kesehatan. Beberapa penyakit yang dapat menyebabkan bau mulut, yakni sakit tenggorokan, pneumonia, sinusitis, flu, diabetes, bronkitis, radang amandel atau batu amandel, intoleransi laktosa, gangguan ginjal, gangguan hati, penyakit asam lambung (GERD).
  • Konsumsi obat-obatan. Obat tertentu dapat memiliki efek berupa mulut kering. Beberapa obat tersebut, yaitu obat golongan antihistamin, diuretik, dan antidepresan.
  • Kehamilan. Mual dan muntah (morning sickness) di awal kehamilan dan perubahan hormon saat hamil merupakan pemicu napas beraroma tidak sedap pada ibu hamil.

Baca Juga: 6 Penyebab Bau Mulut dan Cara Menghilangkannya

Gejala Bau Mulut

Penderita dapat mengalami napas berbau busuk yang tidak kunjung hilang. Kondisi ini memburuk di pagi hari atau setelah mengonsumsi makanan tertentu, merokok, atau minum kopi.

Pada beberapa kondisi, halitosis juga dapat menyebabkan mulut kering dan munculnya lapisan berwarna putih di permukaan lidah.

Kapan Harus ke Dokter?

Jika merasa memiliki napas yang beraroma tidak sedap, perhatikan kembali kebersihan gigi dan mulut. Pastikan untuk rajin menyikat gigi dan lidah, dua kali setiap harinya. Jangan lupa untuk flossing gigi dan memperbanyak minum air putih.

Jika bau mulut masih berlanjut, segera temui dokter gigi. Bisa saja pemicunya adalah kondisi kesehatan yang serius sehingga membutuhkan penanganan khusus.

Periksakan ke dokter jika napas berbau tidak sedap disertai dengan beberapa keluhan berikut ini:

  • Sulit mengunyah atau menelan
  • Sakit gigi
  • Demam
  • Sariawan yang sering kambuh atau tidak kunjung sembuh
  • Mulut kering yang berlangsung lama
  • Bercak putih pada amandel

Diagnosis Bau Mulut

Dokter mendiagnosis halitosis berdasarkan riwayat kesehatan dan kondisi yang dialami. Pemeriksaan yang dilakukan diawali oleh wawancara medis. 

Dokter akan menanyakan kebiasaan makan, merokok, dan minum alkohol. Selain itu, dokter juga akan bertanya mengenai riwayat kesehatan, termasuk adanya penyakit yang diderita dan obat-obatan yang sedang dikonsumsi.

Apabila dokter mencurigai mulut yang bau disebabkan oleh penyakit sistemik, pemeriksaan penunjang lain kemungkinan dibutuhkan, seperti rontgen dan endoskopi.

Baca Juga: Penyebab dan 6 Cara Menghilangkan Plak Gigi dengan Mudah dan Efektif

Pengobatan Bau Mulut

Napas bau yang muncul sesaat atau disebabkan oleh penyebab yang “wajar” tidak membutuhkan pengobatan khusus.

Akan tetapi, halitosis yang disebabkan oleh kondisi kesehatan tertentu kemungkinan membutuhkan penanganan yang lebih serius. Pengobatan perlu disesuaikan dengan penyebabnya. 

Beberapa cara untuk mengobati mulut bau antara lain:

  • Menjaga kebersihan gigi dan mulut. Rajin menyikat gigi, flossing, dan membersihkan karang gigi.
  • Mengatasi masalah gigi dan mulut. jika bau mulut disebabkan oleh masalah gusi, dokter akan menghilangkan bakteri, karang gigi, dan plak yang menumpuk untuk mengurangi peradangan di gusi. Jika bau muncul akibat timbunan plak, sikatlah gigi dan lidah secara teratur. Jangan lupa untuk menggunakan obat kumur antibakteri.
  • Mengobati penyakit. Bau mulut dapat diatasi dengan mengobati penyakit yang mendasarinya.

Komplikasi Bau Mulut

Mulut berbau tidak sedap pada umumnya bukan merupakan kondisi yang berbahaya. Namun, kondisi ini dapat terjadi tanpa disadari oleh penderita sampai diberi tahu orang lain. Pada akhirnya, penderita menjadi malu dan kurang percaya diri.

Pencegahan Bau Mulut

Ada beberapa cara yang bisa dilakukan untuk mencegah terjadinya napas beraroma tidak sedap, di antaranya:

  • Menyikat gigi secara rutin, dua kali sehari di pagi dan malam hari.
  • Flossing sekali dalam sehari untuk membersihkan sisa makanan yang tersangkut di antara celah gigi.
  • Membersihkan permukaan lidah secara teratur menggunakan sikat gigi yang lembut atau tongue cleaner.
  • Menggunakan mouthwash untuk mencegah pertumbuhan bakteri.
  • Mengganti sikat gigi setiap 3-4 bulan sekali atau ketika sikat gigi sudah rusak.
  • Melakukan scaling (pembersihan karang gigi) secara teratur.
  • Memperbanyak minum air putih untuk menjaga kelembapan di rongga mulut.
  • Memperbaiki tambal gigi yang berlubang.
  • Menghentikan kebiasaan merokok dan mengonsumsi minuman beralkohol.
  • Membatasi konsumsi makanan yang dapat memicu aroma tidak sedap di mulut.
  • Membersihkan gigi palsu secara teratur dan melepaskannya ketika akan tidur di malam hari.
  • Mengonsumsi permen karet bebas gula untuk merangsang produksi air liur.
  • Mengunjungi dokter gigi setiap enam bulan sekali untuk pemeriksaan rutin.

Baca Juga: Rekomendasi 7 Obat Kumur Terbaik Hilangkan Bau Mulut yang Tidak Sedap

Itu dia penjelasan seputar bau mulut yang sebaiknya diketahui. Cegah mulut bau mulut dengan rajin berkumur menggunakan mouthwash antibakteri. Beli produknya di Apotek Farmaku, daftar member, langsung dapat potongan Rp25.000!

Anda juga bisa chat dokter rekanan Farmaku untuk konsultasi seputar kesehatan secara keseluruhan, termasuk masalah gigi dan mulut.

Cleveland Clinic. 2022. Bad Breath (Halitosis). https://my.clevelandclinic.org/health/diseases/17771-bad-breath-halitosis. (Diakses pada 10 Februari 2025).

John Hopkins Medicine. Halitosis (Bad Breath). https://www.hopkinsmedicine.org/health/conditions-and-diseases/halitosis-bad-breath. (Diakses pada 10 Februari 2025).

Mayo Clinic Staff. 2023. Bad Breath. https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/bad-breath/symptoms-causes/syc-20350922. (Diakses pada 10 Februari 2025).

Sumber

Artikel Lainnya