Obat palsu adalah salinan palsu dari obat asli dan sah. Biasanya obat palsu terlihat sama persis dengan obat aslinya, baik ukuran, bentuk, kemasan, dan warnanya yang sama. Obat palsu sering kali mengandung sedikit atau bahkan tidak mengandung bahan aktif yang tercantum pada label.
Mengonsumsi obat-obatan palsu dapat menimbulkan dampak buruk yang serius bagi kesehatan. Menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), satu dari setiap 10 obat gagal di negara-negara berpenghasilan rendah dan menengah karena kualitasnya di bawah standar atau dipalsukan.
Guna menghindari salah memilih obat, sangat penting untuk mengenali perbedaan antara obat asli dan yang palsu. Selengkapnya ketahui beda obat asli dan palsu dalam ulasan di bawah ini.
Bahaya Mengonsumsi Obat Palsu
Obat palsu mungkin mengandung jumlah bahan aktif yang salah, bahan aktif yang salah, atau bahkan tidak ada kandungan bahan aktif sama sekali. Beberapa obat palsu juga ditemukan mengandung merkuri, arsenik, racun tikus, atau semen.
Menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), obat-obatan palsu yang berkualitas buruk dapat berdampak buruk pada individu, antara lain:
- Efek samping (misalnya toksisitas) dari bahan aktif yang salah.
- Kegagalan dalam menyembuhkan atau mencegah penyakit di masa depan, sehingga meningkatkan mortalitas, morbiditas dan prevalensi
- penyakit.
- Mendorong perkembangan resistensi antimikroba dan infeksi yang resisten terhadap obat. Misalnya meningkatkan resistensi antibiotik, sehingga menurunkan efektivitas obat-obatan penting ini.
Baca juga: Obat TBC (Tuberkulosis) yang Ampuh dan Tersedia di Apotek
Cara Mengenali Obat Asli atau Palsu
Apabila dibandingkan secara berdampingan, mungkin sulit membedakan antara obat palsu dan obat asli. Faktanya, hanya ada satu cara untuk memastikannya. Diperlukan pengujian laboratorium untuk memastikan 100% apakah suatu obat asli atau palsu. Namun, ada ciri-ciri yang dapat Anda dikenali, yang mungkin ada atau tidak. Penting untuk mengetahui bahwa tidak adanya tanda-tanda ini tidak berarti bahwa obat tersebut asli – itu hanya berarti bahwa tanda-tanda tersebut tidak ada.
Berikut ini beberapa tips untuk mengenali mana obat yang asli atau palsu, di antaranya:
1. Konsultasi dengan Dokter sebelum Membeli
Sebelum memutuskan untuk membeli dan mengonsumsi obat, ada baiknya berkonsultasi dengan dokter terlebih dahulu. Hal ini untuk menghindari risiko kesehatan yang lebih buruk akibat salah memilih obat.
Dokter akan memberikan saran obat yang sesuai dengan masalah kesehatan yang Anda miliki dan mengarahkan untuk mendapatkan obat yang asli dan sah.
2. Mengecek Kemasan Obat
Sebelum membeli, perhatikan kemasan dan kandungan obat dengan teliti. Pastikan juga tidak ada cacat pada kemasan (misalnya tidak robek, penyok, berlubang, atau bocor, atau berkarat pada kemasannya). Selain itu, periksa kapan obat tersebut dibuat dan kapal tanggal kedaluwarsanya. Pastikan juga hal-hal berikut ini disertakan di balik kemasan obat, antara lain:
- Nomor izin BPOM.
- Nama atau alamat perusahaan pengimpor tercantum dengan jelas.
- Hologram nama perusahaan dan pengimpornya.
- Keterangan kandungan isi atau komposisi obat.
- Saran penyajian, dosis, aturan pakai, indikasi, dan kontraindikasi.
Obat palsu biasanya mencantumkan tanggal kadaluwarsa yang bisa dibedakan dengan obat asli, misal cetakan tanggal kedaluwarsa sulit terbaca, tanggal kedaluwarsa ditempel atau diganti dengan tulisan pulpen, atau bahkan tanpa tanggal kedaluwarsa. Tanggal kedaluwarsa juga bisa saja dalam bentuk cap yang mudah pudar tintanya jika diusap.
Baca juga: Obat Rematik yang Ampuh dan Tersedia di Apotek
3. Membaca Labelnya
Ketika membeli obat, bacalah label kemasan obatan dengan teliti. Pastikan apakah terdapat kontraindikasi dan larangan, aturan pakai yang benar, dan dosisnya.
Selain itu, konsultasi dengan dokter terkait apakah Anda memiliki alergi salah satu dari komposisi yang tertera, pantangan (makanan, minuman, obat-obatan, dan aktivitas yang harus dihindari sewaktu minum obat herbal tersebut).
4. Mengecek Izin Edar
Sebelum membeli obat, pastikan obatnya memiliki izin edar dari Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM). Guna memastikan keaslian obat, sebaiknya buka situs http://cekbpom.pom.go.id/, kemudian masukkan nomor registrasi, nama produk, atau merek produk guna memastikan keaslian Izin Edar BPOM.
Selain http://cekbpom.pom.go.id/, Anda bisa mengecek legalitas produk obat melalui aplikasi BPOM Mobile yang bisa NAda kamu download di Google Play Store/App Store.
5. Mengecek Produsen Obat
Ketika memeriksa kemasan obat yang akan Anda Beli, jangan terlewat untuk mengecek apakah ada nomor telepon, alamat, atau situs yang terdaftar.
Hal tersebut dapat memudahkan Anda sebagai konsumen untuk dapat mengetahui lebih banyak informasi tentang produk yang akan Anda gunakan.
Baca juga: Mengenal Obat Psikotropika serta Golongannya di Dunia Medis
6. Obat Tablet Mudah Hancur
Selain memeriksa kemasan obat, penting juga untuk mengenali salah satu ciri dari obat tablet yang palsu. Obat tablet yang palsu biasanya rapuh dan mudah hancur, atau bahkan terkadang bantat. Kondisi demikian karena obat palsu diproduksi dengan kualitas di bawah standar.
Jika menemukan ciri obat tersebut, sebaiknya jangan mengonsumsinya. Segera konsultasikan ke apoteker atau dokter terdekat. Hal ini untuk menghindari hal yang tidak diinginkan.
Chat dengan dokter rekanan Farmaku di sini untuk berkonsultasi seputar masalah kesehatan, termasuk obat dan keasliannya.