Tubuh memerlukan cairan yang cukup untuk menjalankan fungsi normalnya. Jika jumlah cairan yang dikeluarkan lebih banyak dari yang masuk, Anda bisa mengalami dehidrasi. Seseorang yang mengalami dehidrasi memerlukan penanganan agar terhindar dari komplikasi.
Apa Itu Dehidrasi?
Dehidrasi adalah kondisi ketika cairan tubuh yang keluar lebih banyak dibandingkan dengan jumlah cairan yang masuk. Hal ini dapat disebabkan oleh asupan cairan yang kurang atau pengeluaran cairan berlebih.
Air di dalam tubuh manusia berfungsi untuk menjaga sistem pencernaan, menjaga suhu tubuh, mengeluarkan kotoran dan racun dari dalam tubuh, serta melumasi sendi.
Cairan dapat dikeluarkan oleh tubuh melalui air mata, keringat, buang air kecil, atau buang air besar. Biasanya cairan ini akan tergantikan dengan minum air putih atau mengonsumsi makanan yang mengandung air.
Penyebab Dehidrasi
Apabila tubuh kehilangan terlalu banyak air dan tidak mendapatkan pengganti cairan tersebut, Anda dapat mengalami dehidrasi.
Beberapa penyebab dehidrasi yang sebaiknya diketahui, antara lain:
- Diare, muntah. Kondisi ini menyebabkan tubuh kehilangan cairan dan elektrolit dalam jumlah banyak dalam waktu singkat.
- Demam. Semakin parah demam yang diderita, maka semakin besar pula risiko Anda mengalami dehidrasi.
- Keringat berlebihan. Kondisi ini dapat terjadi jika Anda melakukan aktivitas yang berat dan tidak mengganti cairan segera. Faktor cuaca yang panas dan lembap dapat memperbanyak jumlah cairan yang hilang.
- Sering buang air kecil. Kondisi ini bisa menimpa penderita diabetes atau orang yang sedang menjalani pengobatan dengan diuretik.
Risiko kekurangan cairan di tubuh juga dapat meningkat akibat sejumlah kondisi berikut:
- Terlalu sibuk sehingga lupa untuk minum.
- Tidak menyadari bahwa Anda haus.
- Tidak ingin minum karena kondisi tertentu, misalnya sariawan, sakit tenggorokan, atau sakit perut.
Baca Juga: Rekomendasi Obat untuk Diare Anak dan Balita, Efektif Cegah Dehidrasi dan Hentikan Mencret
Gejala Dehidrasi
Gejala dehidrasi tidak selalu sama pada setiap orang, terutama jika dilihat dari segi usia. Selain itu, tanda yang dirasakan juga dapat menunjukkan tingkat keparahan kondisi.
Beberapa gejala yang dapat diamati pada orang dewasa, antara lain:
- Haus.
- Jarang buang air kecil.
- Mulut, bibir, dan kulit kering.
- Urine berwarna gelap dan berbau lebih kuat.
- Kelelahan.
- Pusing.
- Kebingungan.
Sementara itu, bayi atau anak kecil yang mengalami dehidrasi dapat menunjukan beberapa gejala berikut:
- Mulut dan lidah kering.
- Air mata sedikit atau tidak keluar saat menangis.
- Popok tetap kering selama beberapa jam.
- Mata dan pipi cekung.
- Rewel.
- Lesu.
Kapan Harus ke Dokter?
Dehidrasi yang parah memerlukan penanganan segera. Ini dilakukan untuk mencegah keparahan kondisi dan komplikasi.
Segera hubungi dokter jika beberapa gejala berikut terjadi:
- Lebih sensitif sehingga mudah tersinggung.
- Mengalami disorientasi; lebih banyak tidur atau kurang aktif dari biasanya.
- Mengalami diare selama 24 jam atau lebih.
- Sulit menahan buang air kecil.
- Feses berdarah atau berwarna hitam.
Diagnosis Dehidrasi
Sebelum menentukan diagnosis, dokter terlebih dahulu akan menanyakan seputar gejala yang dirasakan.
Selain itu, pemeriksaan penunjang lain dapat dilakukan untuk membantu menegakkan diagnosis. Beberapa pemeriksaan tersebut, antara lain:
- Pemeriksaan darah. Bertujuan untuk melihat kadar elektrolit, kadar blood urea nitrogen (BUN), dan kadar kreatinin dalam darah.
- Pemeriksaan urine. Tujuan dari pemeriksaan ini adalah untuk melihat warna dan tingkat keasaman urine. Warna urine yang gelap dan kadar keasaman urine yang tinggi menandakan dehidrasi.
- Pemeriksaan fungsi ginjal (tes GFR). Bila diperlukan, dokter akan melakukan pemeriksaan fungsi ginjal untuk melihat kemampuan ginjal dalam menyaring zat sisa metabolisme tubuh.
Baca Juga: Jangan Salah, Ini Cara Tepat Cek Tekanan Darah di Rumah
Pengobatan Dehidrasi
Penanganan dehidrasi bergantung pada tingkat keparahan, usia, dan penyebabnya.
Kondisi yang ringan dapat diatasi dengan banyak minum atau mengonsumsi makanan yang banyak mengandung air, seperti buah dan sayur.
Pada bayi dan anak-anak yang mengalami dehidrasi akibat diare, demam, atau muntah, penanganan berupa pemberian cairan rehidrasi oral sesuai anjuran dokter.
Cairan yang digunakan tersebut mengandung air dan garam dalam takaran yang tepat untuk menggantikan cairan dan elektrolit tubuh yang hilang.
Di sisi lain, kondisi yang berat memerlukan penanganan berupa pemberian cairan infus di rumah sakit. Cara ini efektif jika asupan cairan melalui mulut dan saluran cerna tidak memungkinkan.
Komplikasi Dehidrasi
Bila tidak segera ditangani, dehidrasi dapat menyebabkan sejumlah komplikasi berikut:
- Masalah di saluran kemih dan ginjal. Jika terjadi berulang, dehidrasi dapat menyebabkan batu ginjal, batu kandung kemih, infeksi saluran kemih, dan gagal ginjal akut.
- Kejang. Kondisi ini disebabkan oleh gangguan keseimbangan elektrolit, terutama kalium dan natrium. Keduanya berperan penting dalam membawa sinyal listrik antar sel.
- Syok hipovolemik. Kondisi ini terjadi ketika volume darah terlalu rendah yang berakibat pada penurunan tekanan darah dan oksigen di dalam tubuh. Syok hipovolemik merupakan komplikasi yang paling serius, bahkan bisa mengancam nyawa.
- Heat injury (cedera panas). Aktivitas fisik yang berat tanpa diimbangi asupan cairan untuk menggantikannya dapat meningkatkan risiko heat injury. Kondisi ini membuat suhu tubuh meningkat dan menyebabkan kelelahan.
Pencegahan Dehidrasi
Upaya terbaik yang dapat dilakukan untuk mencegah dehidrasi adalah menjaga asupan cairan, terutama jika mengalami diare, muntah, atau berkeringat berlebihan.
Kebutuhan cairan juga akan meningkat pada orang yang berolahraga, melakukan aktivitas berat, berada di cuaca panas atau dingin, dan sakit.
Anda juga sebaiknya mencegah kondisi yang menyebabkan dehidrasi. Sebagai contoh, Anda dapat mencegah diare dengan cara mencuci tangan sebelum dan sesudah makan.
Baca Juga: Penyakit Jantung: Jenis, Penyebab, Gejala, dan Pengobatan
Demikian penjelasan lengkap seputar dehidrasi, mulai dari penyebab hingga cara untuk mencegahnya.
Beli obat, suplemen, dan produk kesehatan di Apotek Farmaku lebih praktis dan terjamin. Dapatkan keuntungan berlipat dengan gabung jadi member Farmaku. Klik di sini untuk download aplikasinya.