Disfungsi Efeksi: Gejala, Penyebab, dan Pengobatan

Disfungsi ereksi adalah gangguan seksual di mana penis tidak mampu mendapatkan dan mempertahankan ereksi untuk hubungan seksual. Akibatnya kondisi ini mengganggu aktivitas seksual dan kualitas hidup. Lebih lanjut simak selengkapnya mulai dari penyebab, gejala, pengobatan, hingga pencegahannya dalam ulasan di bawah ini.

Apa itu Disfungsi Efeksi?

Disfungsi ereksi (DE) atau dikenal sebagai impotensi adalah ketidakmampuan pria untuk mendapatkan dan mempertahankan ereksi yang cukup kuat untuk melakukan hubungan seksual. 

Disfungsi ereksi seiring waktu dapat menyebabkan stres, memengaruhi kepercayaan diri, dan mengganggu masalah hubungan. Masalah dalam mencapai atau mempertahankan ereksi juga bisa menjadi tanda kondisi kesehatan mendasar yang memerlukan pengobatan dan merupakan faktor risiko penyakit jantung.

Dokter dan peneliti medis memperkirakan bahwa disfungsi ereksi memengaruhi lebih dari 50% pria berusia antara 40 dan 70 tahun. Angka tersebut mungkin lebih tinggi karena banyak yang tidak mencari bantuan untuk kondisi tersebut karena merasa malu.

Baca juga: Waspada! Ini Dia Ciri-ciri Pria Mandul

Penyebab Disfungsi Efeksi

Ada banyak kemungkinan penyebab disfungsi ereksi, termasuk masalah kesehatan yang memengaruhi para pria, antara lain:

1. Sistem Sirkulasi

Sistem peredaran darah mencakup pembuluh darah yang membawa darah ke seluruh tubuh. Penis membutuhkan aliran darah yang cukup untuk mencapai dan mempertahankan ereksi. Penis juga bergantung pada serangkaian katup untuk menutup saat terisi darah, dalam beberapa kasus katup ini berhenti bekerja sebagaimana mestinya.

2. Sistem Saraf

Sistem saraf meliputi otak, sumsum tulang belakang, dan saraf. Ini semua bekerja sama untuk mengirimkan impuls listrik yang membantu tubuh bergerak dan merasakan, termasuk penis.

3. Sistem Endokrin

Sistem endokrin mencakup kelenjar yang membuat dan melepaskan hormon. Hormon membantu memberitahu tubuh untuk melakukan fungsi tertentu. Hormon testosteron dapat membantu membuka (vasodilatasi) pembuluh darah, yang membantu aliran darah ke penis.

Selain itu ada faktor lainnya yang mungkin dapat menyebabkan disfungsi ereksi, termasuk berikut ini:

4. Kondisi atau Penyakit Tertentu

Ada berbagai kondisi atau penyakit yang mungkin dapat memicu DE, antara lain:

Cedera (trauma) pada penis dan sekitarnya juga menyebabkan DE. Ini termasuk:

5. Obat-obatan Tertentu

Disfungsi ereksi juga menjadi salah satu efek samping dari banyak obat resep. Obat-obatan umum yang mencantumkan DE sebagai potensi efek samping meliputi:

6. Kondisi Psikologis atau Emosional

Beberapa gangguan psikologis atau emosional yang mungkin memicu DE antara lain:

Gejala Disfungsi Efeksi

Gejala disfungsi ereksi mungkin berbeda-beda pada setiap orang. Adapun gejala DE yang umum terjadi berikut di antaranya:

Baca juga: Pilihan Aksesoris Seks yang Bantu Tingkatkan Kepuasan Seksual

Kapan Harus ke Dokter?

Sebaiknya kunjungi dokter apabila mengalami gejala berikut ini:

Diagnosis Disfungsi Efeksi

Ketika mengunjungi dokter untuk mengetahui gejala DE yang Anda miliki, dokter akan mencoba mencari tahu apakah Anda memiliki kondisi kesehatan lain yang dapat memicu masalah ereksi. Dokter juga akan menanyakan riwayat kesehatan Anda, termasuk pertanyaan tentang kehidupan seks. Selain itu dokter akan melakukan pemeriksaan berikut:

Pengobatan Disfungsi Efeksi

Langkah awal untuk mengobati disfungsi ereksi adalah mencari tahu penyebab yang mendasarinya. Dokter akan membantu menentukan perawatan terbaik untuk masalah penis Anda. Ada banyak pilihan pengobatan untuk DE, berikut di antaranya:

Baca Juga: Obat Kuat Resep Dokter yang Bisa Anda Dapatkan di Apotek

Komplikasi Disfungsi Efeksi

Disfungsi ereksi kemungkinan dapat menimbulkan komplikasi, antara lain:

Pencegahan Disfungsi Efeksi

Menjalani gaya hidup sehat dan mengelola kondisi kesehatan adalah cara terbaik untuk mencegah disfungsi ereksi. Berikut ini langkah–langkah untuk pencegahan DE:

Demikian ulasan lengkap mengenai disfungsi ereksi yang patut diwaspadai pria, terutama merea yang berusia 40 tahun ke atas dan memiliki gaya hidup tidak sehat. 

Chat dengan dokter rekanan Farmaku di sini untuk konsultasi seputar kesehatan secara keseluruhan, termasuk masalah gangguan seksual dan pengobatannya.