Kanker Usus Besar: Gejala, Penyebab, dan Pengobatan

Kanker usus besar adalah salah satu jenis kanker yang menyerang usus besar. Penyakit ini ditandai dengan masalah pencernaan seperti sembelit hingga darah di feses. Baca terus untuk mendapatkan informasi selengkapnya mulai dari penyebab, gejala, pengobatan, hingga pencegahannya dalam ulasan di bawah ini.

Apa itu Kanker Usus Besar?

Kanker usus besar adalah pertumbuhan sel yang dimulai di bagian usus besar yang disebut colon. Colon adalah bagian pertama dan terpanjang dari usus besar. Usus besar merupakan bagian terakhir dari sistem pencernaan (untuk memecah makanan untuk digunakan tubuh).

Kanker usus besar biasanya menyerang orang lanjut usia, meski dapat terjadi pada usia berapa pun. Biasanya kanker ini mulai berkembang sebagai gumpalan kecil sel yang disebut polip yang terbentuk di dalam usus besar. Polip biasanya tidak bersifat kanker, namun beberapa dapat berubah menjadi kanker usus besar seiring berjalannya waktu.

Baca juga: Kanker Payudara: Gejala, Penyebab, dan Pengobatan

Penyebab Kanker Usus Besar

Belum diketahui secara pasti apa yang menyebabkan kanker usus besar. Namun, kanker ini terjadi ketika sel-sel di usus besar mengalami perubahan pada DNA-nya. DNA sel menyimpan instruksi yang memberi tahu sel apa yang harus dilakukan. 

Perubahan tersebut memerintahkan sel kanker untuk berkembang secara abnormal dengan cepat. Perubahan ini membuat sel terus hidup ketika sel sehat mati sebagai bagian dari siklus hidup alaminya.

Perkembangan sel kanker yang tidak terkendali dapat menyebabkan terlalu banyak sel. Sel-sel tersebut membentuk massa yang disebut tumor. Sel-sel tersebut dapat menyerang dan menghancurkan jaringan tubuh yang sehat. 

Seiring berjalannya waktu, sel-sel kanker dapat pecah dan menyebar ke bagian tubuh lainnya atau disebut kanker metastatik.

Faktor Risiko Kanker Usus Besar

Sejumlah faktor dapat meningkatkan risiko kanker usus besar, antara lain:

Gejala Kanker Usus Besar

Stadium awal kanker usus besar mungkin tidak menimbulkan gejala sama sekali. Jika Anda mengalami gejala pada tahap 0 hingga 2, gejala yang umum terjadi termasuk berikut ini:

Tidak sedikit dari gejala tersebut juga dapat disebabkan oleh kondisi lain yang tidak terlalu serius. Namun, sebaiknya hubungi dokter jika mengalami gejala-gejala ini selama lebih dari satu atau dua minggu. 

Baca juga: Waspada! Inilah Penyakit Keturunan yang Banyak Terjadi

Kapan Harus ke Dokter?

Hubungi dokter jika feses sedikit, tipis, atau seperti pita, yang mungkin menandakan adanya tumor yang menghalangi usus atau rektum. 

Untuk perubahan pada buang air besar, perhatikan adanya feses yang encer (diare) atau sembelit (kurang dari tiga kali buang air besar dalam seminggu), terutama jika perubahan tersebut berlangsung selama dua minggu atau lebih.

Diagnosis Kanker Usus Besar

Tes skrining untuk kanker memeriksa kanker ketika tidak memiliki tanda atau gejala kanker apa pun. Jika tes skrining menunjukkan kelainan, dokter mungkin akan merekomendasikan tes tambahan.

Berikut ini tes skrining kanker usus besar yang umum dilakukan:

Pengobatan Kanker Usus Besar

Operasi atau pembedahan adalah pengobatan kanker usus besar yang paling umum dilakukan. Ada berbagai prosedur operasi dan prosedur kanker usus besar, di antaranya:

1. Polipektomi

Polipektomi adalah tindakan operasi untuk menghilangkan polip kanker. Prosedur ini dilakukan dengan pengangkatan pertumbuhan jaringan abnormal yang disebut polip.

2. Kolektomi Parsial

Kolektomi parsial juga disebut operasi reseksi usus besar. Ahli bedah akan mengangkat bagian usus besar yang berisi tumor dan beberapa jaringan sehat di sekitarnya. Ahli bedah akan menyambungkan kembali bagian usus besar yang sehat dalam prosedur yang disebut anastomosis.

3. Reseksi Bedah dengan Kolostomi

Seperti kolektomi, ahli bedah mengangkat bagian usus besar yang mengandung tumor. Namun dalam operasi ini, ahli bedah tidak dapat menghubungkan bagian usus besar yang sehat. Sebaliknya, mereka melakukan kolostomi. Dalam kolostomi, usus dipindahkan ke lubang di dinding perut sehingga feses terkumpul di dalam kantong

4. Ablasi Frekuensi Radio (RPA)

RPA dilakukan dengan menggunakan suhu panas untuk menghancurkan sel kanker.  RFA digunakan untuk mengobati berbagai kondisi, termasuk tumor jinak dan ganas, insufisiensi vena kronis di kaki, serta nyeri punggung dan leher kronis.

Dokter dapat menggabungkan pembedahan dengan terapi tambahan. Langkah ini adalah pengobatan kanker yang dilakukan sebelum atau sesudah operasi. Dokter mungkin juga menggunakan pengobatan ini untuk kanker usus besar yang telah menyebar atau muncul kembali. Perawatan untuk kanker yang telah menyebab mungkin berikut ini:

Komplikasi Kanker Usus Besar

Komplikasi yang mungkin terjadi akibat kanker usus besar termasuk:

Baca juga: Kanker Nasofaring: Penyebab, Gejala, dan Pengobatan

Pencegahan Kanker Usus Besar

Kanker usus besar mungkin tidak dapat dicegah, namun risiko terkena kondisi ini dapat dikurangi dengan mengelola faktor risiko berikut ini:

Demikian ulasan lengkap mengenai kanker usus besar yang umum terjadi pada orang lanjut usia. Meskipun begitu, siapa paun harus waspada karena penyakit ini dapat terjadi pada usia berapa pun.

Chat dengan dokter rekanan Farmaku di sini untuk konsultasi seputar kesehatan secara keseluruhan, termasuk kanker dan pengobatannya.