Legionnaires: Gejala, Penyebab, dan Pengobatan

Penyakit Legionnaires adalah jenis pneumonia serius yang terjadi ketika bakteri legionella menginfeksi paru-paru. Penyakit ini dapat menyebabkan demam tinggi, batuk, diare, dan kebingungan. Simak selengkapnya mulai dari penyebab, gejala, pengobatan, hingga pencegahannya dalam ulasan di bawah ini.

Apa itu Legionnaires?

Penyakit Legionnaires adalah bentuk pneumonia yang parah, yaitu peradangan paru-paru yang biasanya disebabkan oleh infeksi. Penyakit ini disebabkan oleh bakteri yang dikenal sebagai legionella.

Sebagian besar orang tertular penyakit Legionnaires karena menghirup bakteri dari air atau tanah. Berapa faktor seperti orang lanjut usia, perokok, dan orang dengan sistem kekebalan tubuh yang lemah sangat rentan terhadap Legionnaires.

Bakteri legionella juga dapat menyebabkan demam Pontiac, penyakit ringan yang mirip dengan flu. Demam Pontiac biasanya akan hilang dengan sendirinya, namun penyakit Legionnaires yang tidak diobati dapat berakibat fatal. 

Baca juga: Fibrosis Paru: Gejala, Penyebab, dan Pengobatan

Penyebab Legionnaires

Bakteri legionella pneumophila menjadi penyebab sebagian besar kasus penyakit Legionnaires. Bakteri legionella dapat bertahan hidup di tanah dan air, namun jarang menyebabkan infeksi. Bakteri ini dapat berkembang biak dalam sistem air yang dibuat oleh manusia, seperti air conditioners (AC).

Meskipun Legionnaires bisa saja tertular dari pipa ledeng rumah, sebagian besar wabah ini terjadi di gedung-gedung besar, mungkin karena sistem yang rumit memungkinkan bakteri tumbuh dan menyebar dengan lebih mudah. Selain itu, unit AC rumah dan kendaraan tidak menggunakan air untuk pendinginan.

Umumnya orang terinfeksi ketika menghirup tetesan air mikroskopis yang mengandung bakteri legionella. Ini mungkin berasal dari semprotan pancuran, keran, atau pusaran air, atau air dari sistem ventilasi di gedung besar. Wabah ini telah dikaitkan dengan faktor berikut:

Selain melalui menghirup tetesan air, infeksi bakteri legionella ditularkan melalui cara lain, termasuk:

Gejala Legionnaires

Penyakit Legionnaires dapat menyebabkan gejala mirip pneumonia yang mulai terjadi dua hingga 14 hari setelah terpapar bakteri legionella. Seseorang mungkin juga mengalami gejala neurologis (otak) dan gastrointestinal (usus).

Gejala penyakit Legionnaires yang dapat dikenali meliputi:

Kapan Harus ke Dokter?

Jika mengalami gejala penyakit Legionnaires yang telah dijelaskan sebelumnya, segera hubungi dokter. Jika terjadi wabah penyakit ini di gedung tempat Anda bekerja atau tinggal, sebaiknya tanyakan kepada dokter tentang tindakan pencegahan apa yang harus Anda lakukan.

Baca juga: Bronkospasme: Gejala, Penyebab, dan Pengobatan

Diagnosis Legionnaires

Cara yang paling umum untuk mendiagnosis penyakit Legiuner adalah tes urine dan dahak. Dokter juga akan melakukan  X-ray atau CT scan untuk mendapatkan gambar bagian dalam dada pasien penderita penyakit ini.

Awalnya dokter mungkin akan melakukan pemeriksaan fisik dan menanyakan tentang kesehatan dan riwayat perjalanan Anda. Selain itu, tes untuk mencari tanda-tanda bakteri legionella dan pencitraan dilakukan untuk mendiagnosis penyakit Legionnaires. Beberapa tes Ini termasuk:

Pengobatan Legionnaires

Penyakit Legionnaires dapat diobati menggunakan antibiotik. Penderita penyakit ini mungkin akan diberikan antibiotik melalui pembuluh darah (IV) atau dalam bentuk pil untuk ditelan. 

Jika mengalami kesulitan bernapas, dokter mungkin akan memberikan perawatan untuk membantu mendapatkan cukup oksigen. Penderitanya mungkin harus menjalani rawat inap di rumah sakit.

Obat antibiotik yang dapat digunakan untuk mengobati penyakit Legionnaires meliputi:

Penderita penyakit Legionnaires juga mungkin diberikan oksigen tambahan melalui selang di hidung atau masker. Dalam kasus yang serius, mungkin memerlukan alat khusus untuk bernapas sampai mampu melakukannya sendiri lagi (ventilasi mekanis).

Komplikasi Legionnaires

Penyakit Legionnaires dapat menyebabkan komplikasi yang mengancam jiwa karena menyerang organ atau otot. Beberapa komplikasi ini termasuk:

Baca juga: Batuk Rejan (Pertusis): Gejala, Penyebab, dan Pengobatan

Pencegahan Legionnaires

Penyakit Legionnaires dapat dicegah memastikan bahwa sistem pengelolaan air dipantau dan dibersihkan secara teratur.

Pengelola gedung dapat mengurangi risiko penyakit Legionnaires  dengan memelihara dan mendisinfeksi sistem air dan ventilasi dengan benar.

Untuk di rumah, Anda dapat mengurangi risiko dengan memastikan kepala pancuran, keran, bak mandi air panas, dan pelembap udara dibersihkan dengan baik dan benar. Selain itu jangan gunakan air biasa sebagai pengganti cairan wiper untuk kaca depan mobil

Demikian ulasan lengkap mengenai penyakit penyakit Legionnaires penyebab pneumonia parah yang memerlukan rawat inap. Kendati dapat diobati, penyakit ini dapat mengancam nyawa. Oleh karena itu, printing untuk berkonsultasi dengan dokter apabila Anda tinggal di daerah dengan wabah Legionnaires

Chat dengan dokter rekanan Farmaku di sini untuk konsultasi seputar kesehatan secara keseluruhan, termasuk peradangan pada paru-paru dan penanganannya.