Orang yang sedang menjalankan diet untuk penurunan berat badan, sangat mungkin menerima berbagai saran dan informasi seputar metode diet. Saran atau informasi ini mungkin didapatkan dari kerabat, teman, atau media sosial. Sayangnya tidak jarang mereka mempercayainya tanpa mencari tahu lebih jauh efek sampingnya.
Informasi yang beredar terkadang justru hanya sebatas mitos. Lebih parahnya lagi, mitos-mitos tentang metode diet yang Anda percayai, terkadang malah menyebabkan gagal menurunkan berat badan. Oleh karena itu, penting untuk mencari tahu kebenaran saran atau informasi yang Anda dapatkan seputar diet. Nah, sebaiknya ketahui mitos-mitos beserta faktanya yang akan dijelaskan di bawah ini.
Daftar Mitos Diet dan Faktanya
Mengetahui mitos dan fakta seputar diet yang beredar dapat mencegah Anda gagal dalam diet program penurunan berat badan. Berikut ini motis diet dan fakta tentang diet, di antaranya:
1. Hindari Karbohidrat
Karbohidrat adalah zat gizi berfungsi sebagai sumber energi utama untuk tubuh. Namun, karbohidrat sering kali dihindari saat diet karena dianggap dapat menyebabkan obesitas, diabetes, dan masalah kesehatan lainnya.
Faktanya, tidak semua jenis karbohidrat berbahaya dan menyebabkan badan menjadi gemuk. Mengonsumsi makanan yang mengandung karbohidrat kompleks justru memberikan manfaat untuk kesehatan.
Karbohidrat kompleks dapat ditemukan dalam banyak makanan, termasuk pada roti gandum, kacang-kacangan, biji-bijian, vitamin, dan mineral. Sedangkan karbohidrat yang ditemukan dalam kue, roti, dan permen biasanya rendah kandungan vitamin, mineral, dan serat.
2. Jangan Sarapan dan Makan Malam saat Diet
Melewatkan sarapan pagi dianggap dapat menyebabkan berat badan naik. Namun, nyatanya tidak ada penelitian ilmiah terkait hal ini. Sarapan pagi justru disarankan karena dapat membuat Anda lebih sehat, terlebih bagi anak di masa pertumbuhan.
Begitu juga makan malam, banyak orang menganggap bahwa makan sebelum tidur malam sebagai penyebab berat badan bertambah. Faktanya penyebab kegemukan tergantung pada porsi dan jenis makanan yang Anda konsumsi pada malam hari.
Jika mengonsumsi banyak makanan tinggi kalori seperti burger dan pizza, kemungkinan dapat menyebabkan kegemukan. Saat makan malam, sebaiknya pilih makanan yang rendah lemak dan kalori seperti yoghurt rendah lemak dan buah-buahan.
Baca Juga: Rekomendasi Produk Minuman Penurun Berat Badan
3. Hindari Konsumsi Makanan Berlemak
Makanan berlemak sering kali dihindari saat menjalani diet, karena dianggap dapat menyebabkan badan menjadi gemuk. Faktanya makanan berlemak tidak selalu menyebabkan kegemukan.
Sama seperti asupan karbohidrat, protein, dan vitamin yang cukup, tubuh juga membutuhkan asupan lemak. Jadi tidak perlu menghindari segala bentuk makanan yang mengandung lemak.
Dengan menghindari lemak dari makanan bisa berdampak negatif, karena tubuh memerlukan setidaknya beberapa asam lemak omega-3 dan omega-6. Satu-satunya jenis lemak yang berbahaya dan patut dihindari adalah lemak trans.
Sebagai alternatif, sebaiknya konsumsi makanan yang mengandung lemak sehat seperti ikan, alpukat, kacang-kacangan, dan biji-bijian untuk memenuhi kebutuhan nutrisi harian Anda.
4. Hindari Ngemil saat Diet
Makan camilan atau biasa disebut ngemil dianggap sebagai faktor yang dapat menyebabkan diet Anda gagal. Namun, faktanya ini sangat tergantung pada jenis camilan yang Anda nikmati.
Jika sering makan camilan tinggi kalori dan lemak seperti keripik kentang, permen, dan kue-kue yang manis dalam jumlah banyak, kemungkinan besar malah akan menambah berat badan.
Sebagai gantinya, sebaiknya makan camilan sehat yang akan membantu mengontrol nafsu makan. Dengan begitu Anda tidak makan berlebihan yang dapat menyebabkan kenaikan berat badan. Camilan sehat termasuk kacang-kacangan, yoghurt, oatmeal, buah-buahan segar, atau popcorn.
5. Minumlah Air Putih Sebelum Makan
Minum air sebelum makan tidak akan membantu menurunkan dalam jangka panjang. Cairan tidak akan membantu perut terasa kenyang.
Meskipun air membuat tubuh terhidrasi adalah hal yang baik, Anda mungkin akan menginginkan makanan yang lebih jika Anda mengandalkan air untuk mengenyangkan perut di waktu makan.
Sebaiknya minumlah banyak air di antara waktu makan, karena terkadang kita sering salah mengira rasa haus sebagai rasa lapar.
6. Puasa Lebih Cepat Menurunkan Berat Badan
Banyak orang menganggap bahwa berpuasa mampu menurunkan berat badan dengan lebih cepat. Namun, faktanya puasa tidak sehat jika menahan lapar seharian dan berbuka dengan makan banyak untuk menggantikan semua kalori yang Anda lewatkan sebelumnya.
Dibandingkan dengan orang yang menghilangkan lemak dengan mengonsumsi lebih sedikit kalori, orang yang berpuasa kehilangan lebih banyak otot daripada lemak.
Jika Anda ingin menurunkan berat badan dengan puasa, lakukan dengan cara yang benar. Sebaiknya sahur dengan makanan tinggi serat dan nutrisi. Begitupun saat berbuka, konsumsilah makanan tinggi vitamin dan rendah kalori seperti buah dan sayuran guna menghindari asupan kalori berlebih.
7. Margarin Lebih Baik daripada Mentega
Mentega disebut-sebut sebagai alternatif dari mentega yang lebih sehat. Faktanya, margarin tidak selalu menjadi pilihan yang lebih baik. Alasannya karena margarin mengandung lemak dan kalori yang sama melimpahnya dengan mentega, sehingga tidak memberikan manfaat untuk penurunan berat badan.
Terlebih mentega mungkin juga mengandung minyak nabati terhidrogenasi yang menghasilkan lemak trans. Ini dianggap berbahaya bagi kesehatan jantung seperti halnya minyak jenuh.
Jika ingin menggunakan mentega untuk makanan, sebenarnya tidak masalah asalkan Anda menghitung kalorinya.
Baca Juga: Sudah Diet Tapi Berat Badan Susah Turun? Ini Sebabnya
8. Konsumsi Makanan Super untuk Penurunan Berat Badan
Tidak ada makanan super atau superfood (kacang-kacangan, biji-bijian, buah, sayuran) untuk membantu menurunkan berat badan dan mengontrol berat badan.
Sebaiknya jangan melabeli makanan sebagai “baik” atau “buruk”, namun sebaliknya pikirkan makanan berdasarkan apakah akan memakannya lebih sering atau lebih jarang. Setiap kali makan, buatlah isi piring seimbang yang mencakup sayuran, buah, biji-bijian, daging atau kacang-kacangan tanpa lemak, dan produk susu rendah lemak.
9. Harus Olahraga yang Intens
Selain mengontrol makanan yang Anda konsumsi, diet harus dibarengi dengan olahraga secara intens. Namun, anggapan ini tidaklah tepat.
Faktanya Anda tidak perlu olahraga intens – misalnya dengan lari maraton – untuk mendapatkan manfaat dari menjadi lebih aktif. Bahkan aktivitas dengan intensitas rendah pun akan membantu menghabiskan lebih banyak energi. Misalnya jalan cepat, berkebun, atau melakukan pekerjaan rumah tangga.
Nah, itu dia mitos-mitos tentang diet yang sebaiknya tidak lagi Anda percayai. Jika ingin diet untuk menurunkan berat badan, sebaiknya dicari informasi dari sumber yang terpercaya atau berkonsultasi dengan ahli gizi.
Chat dengan dokter rekanan Farmaku di sini untuk konsultasi seputar kesehatan secara keseluruhan, termasuk tips diet yang benar dan kebutuhan gizi berdasarkan kondisi kesehatan dan usia Anda.