Malaria termasuk penyakit yang berisiko menyebabkan kematian jika tidak ditangani dengan tepat. Agar tidak semakin parah, penyakit ini perlu ditangani dengan obat malaria.
Obat Malaria Paling Ampuh yang Bisa Anda Gunakan
Malaria merupakan penyakit serius yang menyebar dari jenis nyamuk jenis Anopheles wanita. Nyamuk ini akan membawa bakteri parasit. Saat masuk ke tubuh manusia, akan terjadi infeksi malaria. Pada manusia, ada 5 spesies bakteri Plasmodium yang menyebabkan malaria, di antaranya adalah P. falciparum dan P. vivax.
Meskipun dapat mengancam nyawa, sebenarnya penyakit malaria dapat dicegah dan disembuhkan.
Berikut ini beberapa obat yang dapat digunakan untuk mengobati penyakit malaria, antara lain:
1. Doxycycline
Doxycycline termasuk dalam obat antibiotik yang bisa mengatasi berbagai penyakit yang disebabkan oleh infeksi, termasuk malaria.
Obat ini bekerja dengan cara menghambat pembentukan protein dalam tubuh bakteri. Hasilnya, pertumbuhan bakteri yang dapat menyebabkan infeksi bisa dihentikan. Meski obat ini dapat mengatasi infeksi, perlu diketahui bahwa obat ini tidak bisa digunakan untuk mengatasi penyakit akibat infeksi virus, contohnya pilek.
Dikarenakan tergolong obat keras, doxycycline perlu dikonsumsi sesuai dengan anjuran dokter.
Beli Doxycycline 100 mg Capsule KF di Sini
2. Siclidon
Scilidon merupakan obat yang termasuk dalam golongan antibiotik spektrum luas sehingga dapat mengobati berbagai penyakit yang disebabkan oleh infeksi bakteri.
Dalam obat ini, terkandung doxycycline sebagai senyawa aktifnya. Antibiotik siclidon dapat menghambat pertumbuhan bakteri dengan cara menghambat produksi protein yang dibutuhkan.
Tidak hanya mampu mengobati malaria, obat ini juga digunakan untuk mengobati penyakit lain yang disebabkan bakteri, seperti pneumonia infeksi saluran kemih, dan infeksi menular seksual.
Beli Siclidon 100 mg Capsule di sini
3. Suldox Tab
Obat malaria ini dapat digunakan untuk mengobati serangan akut malaria falciparum, yang sudah resisten terhadap klorokuin. Suldox Tab mengandung bahan pyrimethamine dan sulfadoxine.
Termasuk golongan obat keras, penggunaan obat ini harus sesuai dengan dosis dan petunjuk yang sudah ditetapkan oleh dokter.
Perlu diketahui, obat ini tidak bisa dikonsumsi bagi pasien yang mengalami gangguan hati dan ginjal yang berat, wanita hamil, dan bayi di bawah 2 tahun. Selain itu, obat ini juga memiliki efek samping yang mungkin terjadi seperti biduran, mual, sakit perut, muntah, nyeri sendi, diare, hingga vertigo.
4. Chloroquine
Obat malaria Chloroquine mengandung chloroquine diphosphate yang dapat digunakan untuk mengobati malaria.
Selain berguna untuk mengobati malaria, obat ini juga bermanfaat untuk mencegah seseorang terjangkit penyakit malaria. Obat ini dapat diberikan kepada orang-orang yang hendak bepergian ke negara yang memiliki kasus malaria yang tinggi.
Obat malaria ini tergolong kepada obat keras, oleh sebab itu pada penggunaannya harus sesuai dengan resep dokter.
Efek samping yang bisa ditimbulkan akibat konsumsi obat ini antara lain kejang otot, tremor, pusing, vertigo, gangguan kulit, kehilangan daya ingat, dan nyeri otot.
Beli Chloroquin 150 mg Tablet di Sini
5. Kina
Kina merupakan obat yang telah dikenal sejak lama sebagai obat yang mampu mengobati penyakit malaria. Obat ini mengandung senyawa aktif quinine sulfate (kuinin sulfat) yang bekerja dengan cara membunuh bakteri Plasmodium dalam sel darah merah.
Perlu diketahui bahwa obat ini tidak dapat digunakan untuk mencegah malaria.
Efek samping yang dapat muncul akibat penggunaan obat ini, antara lain keringat berlebihan, mual, pusing, pendengaran berkurang, dan sakit kepala.
Beli Kina 200 mg Tablet di Sini
Nah, itulah obat malaria yang bisa mengobati sekaligus mencegah penyebaran infeksi pada penyakit malaria.
Semua obat ini termasuk ke dalam kategori obat keras, oleh sebab itu Anda perlu konsultasi dengan dokter sebelum mengonsumsi obat-obat di atas. Anda dapat melakukan konsultasi dengan dokter rekanan Farmaku di link ini: Chat Dokter, download aplikasi Farmaku sekarang!
Baca juga: