Penggunaan obat prostat umum digunakan untuk mengatasi gejala pembesaran prostat. Penggunaan obat ini berguna untuk meringankan gejala yang muncul. Di artikel ini Farmaku merangkum berbagai obat untuk penyakit prostat yang bisa Anda gunakan.
Rekomendasi Obat untuk Gangguan Prostat
Pembesaran prostat merupakan salah satu masalah pada prostat yang kerap kali menimpa pria berusia di atas 50 tahun. Kondisi ini menyebabkan tekanan berlebih pada kandung kemih dan uretra sehingga memengaruhi cara seseorang berkemih.
Beberapa keluhan yang dapat dialami, misalnya kesulitan berkemih, lebih sering buang air kecil daripada biasanya, atau kesulitan untuk mengosongkan kandung kemih.
Jika gejala yang dialami sangat parah, dokter akan meresepkan obat-obatan untuk mengurangi ukuran prostat dan merelaksasikan kandung kemih.
Berikut beberapa jenis obat prostat generik hingga paten yang bisa Anda dapatkan di apotek, di antaranya:
1. Tamsulosin
Tamsulosin 0.4 mg tablet adalah obat yang memiliki bahan aktif Tamsulosin HCl 400 mcg. Obat ini dapat membantu mengatasi masalah pembesaran prostat jinak.
Jika digunakan dengan tepat sesuai rekomendasi dokter, Tamsulosin dapat membantu meredakan keluhan akibat pembesaran kelenjar prostat, seperti kesulitan buang air kecil, aliran urine yang lemah, dan rasa ingin selalu buang air kecil.
Cara kerja obat ini adalah dengan melemaskan otot di kelenjar prostat dan kandung kemih, dengan begitu aliran urine menjadi lebih lancar.
Beli Tamsulosin 0.4 mg Tablet Novell di Sini
2. Prostam SR
Cara mengobati gangguan prostat berikutnya adalah dengan Prostam SR. Obat prostat yang mengandung 0.4 mg tamsulosin ini umumnya diresepkan dokter saat mengalami gangguan gejala saluran kemih bawah karena penyakit benign prostatic hyperplasia (BPH) alias pembesaran prostat jinak.
Obat pembesaran prostat ini dapat membantu meredakan keinginan untuk buang air kecil yang lebih sering dari biasanya serta mengurangi rasa nyeri yang bisa muncul saat kencing.
Selain itu, penggunaan Prostam SR juga dapat membantu melemaskan otot di sekitar kelenjar prostat dan saluran kemih agar aliran urine menjadi lebih lancar.
Beli Prostam SR 0.4 mg Tablet di Sini
3. Avodart
Avodart dapat diresepkan dokter untuk menangani gejala pembesaran prostat, misalnya sulit buang air kecil atau buang air kencing tidak tuntas.
Obat prostat ini mengandung 0.5 mg dutasteride yang akan bekerja dengan menghentikan produksi hormon pemicu pembesaran prostat. Dengan begitu, prostat akan menyusut sehingga saluran kencing menjadi terbuka kembali dan urine kembali lancar.
Beli Avodart 0.5 mg Capsule di Sini
4. Harnal D
Dokter dapat merekomendasikan Harnal D sebagai obat yang digunakan untuk mengatasi gangguan kandung kemih terkait dengan pembesaran prostat jinak.
Harnal D mengandung bahan aktif tamsulosin hidroklorida yang akan membantu relaksasi otot kelenjar prostat dan saluran kemih. Dengan begitu, masalah pengeluaran urine bisa teratasi.
Selain itu, obat prostat paten ini juga dapat membantu mengatasi masalah saluran kemih bawah yang terjadi akibat pembesaran prostat.
Beli Harnal D 0.2 mg Tablet di Sini
5. Harnal Ocas
Harnal Ocas adalah obat prostat paten yang bisa diresepkan dokter untuk mengobati gejala pembesaran prostat jinak, seperti urine sedikit atau sulit buang air kecil.
Obat ini memiliki bahan aktif tamsulosin hidroklorida sebanyak 0.4 gram. Kandungan ini bekerja dengan membantu otot-otot di prostat dan uretra lebih relaks sehingga urine lebih mudah untuk dikeluarkan.
Beli Harnal Ocas 0.4 mg Tablet di Sini
Nah, itulah berbagai obat penyakit prostat yang bisa Anda gunakan. Jangan lupa, selain dengan obat-obatan di atas, Anda juga perlu mengubah gaya hidup menjadi lebih sehat dengan minum lebih banyak air putih, perbanyak konsumsi buah atau sayur, batasi minuman berkafein atau beralkohol, kurangi makanan atau minuman manis, serta olahraga secara teratur.
Penting untuk diketahui, jika Anda sudah merasakan satu dari gejala pembengkakan prostat seperti tidak bisa buang kecil, nyeri saat ejakulasi atau kencing, demam, menggigil, aliran urine melemah hingga urine berdarah, penanganan medis harus segera dilakukan. Masalah serius yang bisa terjadi jika tidak mendapatkan penanganan adalah disfungsi ereksi (impotensi).
Jika Anda bingung memilih obat mana yang sesuai, Anda bisa konsultasi dengan dokter rekanan Farmaku di sini.
