Oral seks adalah aktivitas seksual yang melibatkan mulut, seperti mencium, menjilat, atau mengulum area vital pasangan untuk menambah kenikmatan seksual.
Oral seks menjadi salah satu pilihan untuk memuaskan pasangan. Misalnya kerap dijadikan sebagai foreplay atau pemanasan untuk membuat pasangan semakin terangsang.
Meskipun begitu, masih cukup banyak pro dan kontra terkait dengan oral seks. Banyak yang menganggap bahwa aktivitas seks ini selain memberikan kenikmatan juga berbahaya karena berisiko menularkan penyakit kelamin. Lebih lanjut simak bahaya dan tips aman oral seks berikut ini.
Bahaya Melakukan Oral Seks
Meskipun memberikan kenikmatan seksual, beberapa ahli menyatakan bahwa oral seks tidaklah aman dilakukan. Melakukan aktivitas oral pada area intim tanpa pengaman bisa menularkan beberapa penyakit, terutama penyakit menular seksual.
Berikut ini berbagai penyakit yang ditimbulkan akibat melakukan seks oral, di antaranya:
1. Human Papillomavirus (HPV)
HPV dikenal sebagai virus yang memicu penyakit kanker serviks pada wanita. Namun, virus ini juga bisa menyebabkan kanker lain, seperti kanker tenggorokan, kanker mulut, dan kanker yang berhubungan dengan organ seksual. Sedangkan penyakit serius yang timbul akibat HPV adalah penyakit kutil kelamin.
Walaupun sangat kecil kemungkinan muncul kutil kelamin akibat oral seks, tapi sekali tertular penyakit ini tidak dapat disembuhkan. Bentuk perawatan yang dilakukan berupa obat-obatan dan pembedahan. Maka, sangat penting bagi pria maupun wanita melakukan hubungan intim dengan aman sebagai bentuk pencegahan.
2. Herpes
Herpes merupakan penyakit menular seksual yang banyak diderita. Ada dua tipe herpes, yaitu herpes oral dan herpes genital. Herpes oral memiliki ciri timbulnya lecet dan luka dingin pada area mulut, sedangkan herpes genital ditandai dengan rasa nyeri, gatal, dan luka kecil pada kelamin yang berubah menjadi bisul dan koreng.
Melakukan oral seks tanpa kondom berisiko tertular herpes oral maupun genital. Jika pasangan Anda mengidap herpes oral, maka Anda bisa terserang herpes genital akibat dari mulut yang bersentuhan dengan kelamin. Begitu pula sebaliknya, herpes oral terjadi setelah mulut menyentuh area intim yang memiliki blister (kulit melepuh).
Baca Juga: Obat Herpes di Apotek yang umum Diresepkan Dokter
3. Gonorrhea
Gonorrhea atau kencing nanah disebabkan oleh virus dan bakteri yang ditularkan melalui cairan tubuh yang terinfeksi, seperti air mani, cairan praejakulasi, darah, atau cairan pada vagina.
Oleh sebab itu, oral seks sangat berisiko menularkan gonorrhea karena aktivitasnya yang erat dengan cairan tersebut. Virus dan bakteri masuk melalui luka yang ada pada mulut atau kelamin saat melakukan oral seks.
Baca Juga: Obat Kencing Nanah di Apotek yang Efektif Melawan Infeksi Bakteri
4. Chlamydia
Chlamydia adalah penyakit menular seksual yang disebabkan oleh bakteri. Umumnya, penyakit kelamin ini menyerang saluran dalam penis (uretra) pada pria dan organ panggul pada wanita. Namun, chlamydia juga bisa menyerang area tubuh lain seperti dubur, mata, atau tenggorokan yang terkena cairan dari organ intim.
Penyakit ini ditandai dengan keputihan berbau menyengat, sensasi terbakar saat buang air kecil, sakit saat seks dan perdarahan di vagina setelahnya. Namun gejalanya seringkali tidak terlalu terlihat.
Jika tidak diobati, chlamydia dapat menyebabkan komplikasi serius dan menyebabkan kerusakan permanen pada organ reproduksi Anda.
5. Hepatitis B
Hepatitis B adalah penyakit yang menyebabkan peradangan pada organ hati akibat virus. Penularan hepatitis B melalui hubungan seksual tanpa kondom atau berbagi jarum suntik dengan orang yang terinfeksi.
Virus hepatitis B berada dalam cairan tubuh, seperti sperma dan cairan vagina, serta darah. Sehingga, melakukan oral seks tanpa pengaman bisa berisiko terkena penyakit ini.
Gejala hepatitis B ditandai dengan tubuh lemas, mual, muntah, tidak nafsu makan, Nyeri otot dan persendian, demam, dan penyakit kuning (jaundice).
6. Hepatitis C
Serupa dengan hepatitis B, penyakit yang disebabkan oleh virus hepatitis C ini juga menyerang organ hati. Penderita hepatitis C dapat mengalami komplikasi berupa disfungsi hati, liver kronis, hingga kanker hati.
Seseorang dapat tertular penyakit ini jika melakukan seks tanpa kondom atau saat darah penderita masuk ke tubuhnya, baik ketika berbagi jarum suntik atau donor darah.
7. Hepatitis A
Hepatitis A merupakan infeksi usus yang ditularkan melalui kontak dengan kotoran atau feses yang terinfeksi.
Jika aktivitas oral seks Anda termasuk menjilat area anus, maka sangat tinggi risiko penularannya. Meskipun anus tampak bersih atau sudah dibersihkan, tapi tidak menutup kemungkinan kotoran masuk melalui mulut saat melakukan oral seks.
8. HIV
Beberapa ahli menyatakan bahwa kemungkinan penyakit HIV dapat tertular melalui oral seks sangatlah kecil. Meskipun begitu, tidak ada yang menjamin bahwa Anda sama sekali tidak dapat terserang penyakit ini. Risiko terserang penyakit HIV semakin tinggi jika Anda memiliki luka pada mulut, gusi, atau alat kelamin ketika melakukan oral seks.
9. Syphilis
Syphilis atau raja singa merupakan penyakit menular seksual yang disebabkan oleh bakteri. Penularan penyakit ini terjadi ketika bakteri masuk melalui luka kecil, lecet, ruam pada kulit, atau melalui selaput lendir, seperti jaringan mulut dan kelamin.
Gejala syphilis awalnya muncul luka kecil (chancre) di tempat bakteri masuk ke dalam tubuh.
Penyakit ini dapat disembuhkan dengan pengobatan yang tepat dan dapat berisiko menjadi serius hingga kematian jika dibiarkan.
10. Shigellosis
Serupa dengan hepatitis A, shigellosis tau infeksi shigella adalah infeksi usus akibat bakteri yang ada pada kotoran. Penyakit ini menyebabkan sakit perut, diare, dan demam pada orang yang terinfeksi
Seseorang bisa tertular shigellosis dengan mengonsumsi makanan yang terkontaminasi atau meminum air yang terkontaminasi. Selain itu, oral seks yang melibatkan anus juga berisiko tinggi tertular penyakit ini.
11. Pubic Lice
Pubic lice atau kutu kemaluan adalah serangga kecil penghisap darah yang ditemukan bersarang di area genital. Hewan ini dapat menimbulkan rasa gatal tidak tertahankan dan dapat menyebar saat berhubungan intim, bahkan saat melakukan oral seks.
Selain gatal, adanya kutu kemaluan dapat ditandai dengan bercak darah di celana dalam, bintik-bintik putih kecil di rambut kemaluan, bintik-bintik kebiruan (di paha, bokong, dan perut bagian bawah), demam ringan, dan tubuh lemas.
12. Trikomoniasis
Trikomoniasis disebabkan oleh infeksi parasit yang biasanya ditemukan di area genital. Meski penyakit ini agak jarang menular dari alat kelamin seseorang ke mulut orang lain, namun hal itu bisa saja terjadi.
Kebanyakan orang tidak menganggap trikomoniasis menular melalui hubungan seks oral maupun seks genital. Bukan berarti hal itu tidak pernah terjadi, namun kebanyakan orang tidak melihatnya sebagai hal yang lumrah.
Baca juga: Ciri Sperma Sehat dan Cara Meningkatkannya, Pria Wajib Tahu
Tips Melakukan Oral Seks dengan Aman
Oral seks hampir tidak bisa dilepaskan dari seks. Aktivitas seks ini juga menjadi foreplay (pemanasan seks) yang ampuh untuk meningkatkan gairah pasangan. Supaya Anda terhindar dari bahaya oral seks, pastikan aktivitas ranjang dilakukan dengan aman.
Berikut ini cara melakukan oral seks yang aman, antara lain:
1. Pastikan Pasangan Anda dalam Keadaan Sehat
Berganti pasangan dengan riwayat kesehatan yang tidak diketahui memiliki risiko tinggi terkena penyakit menular seksual. Inilah mengapa siapa pun dianjurkan berhubungan intim dengan pasangan yang sama dalam satu waktu. Pastikan lawan bercinta Anda dalam kondisi sehat dan tidak berisiko menularkan penyakit apa pun.
2. Cuci Bersih Alat Kelamin
Untuk menghindari adanya kotoran, kutu kelamin, virus, atau bakteri yang menempel, bersihkan badan sebelum bercinta, baik Anda maupun pasangan seks. Minimal, bersihkan area intim menggunakan air dan sabun khusus sebelum melakukan oral seks.
3. Menggunakan Kondom
Hingga saat ini, kondom dianggap menjadi alat kontrasepsi yang bisa meminimalisir berbagai penularan penyakit dan kehamilan.
Meskipun sebagian orang merasa kurang nyaman menggunakannya, namun kondom membantu Anda terhindar dari bakteri dan virus berbahaya.
Supaya kenyamanan seks tidak terganggu, sebaiknya pilih kondom dengan variasi bentuk dan rasa yang pasangan sukai.
Baca Juga: Rekomendasi Pelumas Seks yang Cocok untuk Bercinta
4. Dental Dam
Dental dam adalah lembaran lateks atau poliuretan kecil yang berfungsi sebagai penghalang antara mulut dan vagina atau anus selama seks oral. Pelindung ini membatasi jumlah kontak antara mulut dan alat kelamin atau anus, sehingga mengurangi risiko tertular penyakit kelamin.
Jika dental dam tidak tersedia, kondom lateks atau plastik bisa anda potong menjadi dua dan digunakan sebagai dental dam.
5. Ejakulasi di Luar
Salah satu cara menghindari penyakit menular seksual adalah dengan melakukan ejakulasi di luar mulut. Cara ini bertujuan untuk menghindari masuknya bakteri dan virus yang terbawa oleh sperma dan cairan kelamin lainnya.
Ketika merasa akan ejakulasi, sebaiknya segera keluarkan penis dari mulut pasangan. Kemudian keluarkan di luar mulut.
6. Vaksin HPV
HPV adalah penyakit menular seksual yang sangat umum. Jenis HPV tertentu bisa menyebabkan kanker dan kutil kelamin. Namun, para ilmuwan telah mengembangkan vaksin yang melindungi manusia terhadap HPV. Vaksin ini tersedia untuk semua orang yang berusia 9-45 tahun.
langkah terbaik adalah memberikan vaksinasi kepada anak-anak sebelum mereka aktif secara seksual untuk mengurangi risiko tertular penyakit kelamin di masa dewasa.
Vaksin hanya dapat mencegah HPV, dan tidak dapat menyembuhkan atau mengobati jenis HPV yang sudah dimiliki seseorang sebelum menerima vaksinasi.
Nah, itulah bahaya oral seks dan tips aman melakukannya yang perlu Anda ketahui jika aktif secara seksual. Dengan mengetahui bahayanya juga dapat membantu Anda dalam pencegahan.
Sayangnya, sering kali penyakit menular seksual tidak menunjukkan gejala pada awal penularan. Sehingga Anda sangat dianjurkan untuk selalu waspada akan adanya perubahan pada tubuh terutama organ intim.
Disamping itu, jangan ragu untuk memeriksakan diri ke dokter supaya dapat mendeteksi penyakit sejak dini. Ajak pasangan Anda untuk turut cek kesehatannya agar kedua pihak memperoleh kehidupan seks yang sehat dan penuh gairah.
Chat dengan dokter rekanan Farmaku di sini untuk konsultasi seputar kesehatan, baik kesehatan organ reproduksi maupun kesehatan fisik.