Rubella (Campak Jerman): Gejala, Penyebab, dan Pengobatan

penyakit rubella

Rubella adalah infeksi virus akut dan menular yang biasanya menyebabkan demam ringan dan ruam pada anak-anak dan orang dewasa. Rubella yang terjadi selama kehamilan dapat membahayakan janin. Lebih lanjut simak selengkapnya mulai dari penyebab, gejala, pengobatan, hingga pencegahannya dalam ulasan di bawah ini.

Apa itu Rubella?

Rubella atau campak Jerman adalah penyakit menular yang disebabkan oleh virus RuV. Penyakit ini menyebabkan ruam yang biasanya dimulai di wajah dan menyebar ke seluruh tubuh. Rubella dapat menyebabkan penyakit serius pada bayi baru lahir dari orang yang menderita rubella saat hamil.

Meski menimbulkan ruam seperti campak, rubella terjadi karena virus yang berbeda dengan campak.

Sindrom rubella kongenital (CRS) adalah bentuk rubella yang paling serius. Hal ini terjadi ketika ibu hamil menularkan rubella ke janinnya. Ini dapat menyebabkan masalah kulit, pendengaran, penglihatan, jantung dan otak pada bayi baru lahir.

Baca juga: Demam Berdarah: Gejala, Penyebab, dan Pengobatan

Penyebab Rubella

Rubella disebabkan oleh virus yang ditularkan antar manusia. Penyakit ini dapat menular ketika orang yang terinfeksi batuk atau bersin. Penyakit ini juga dapat menular melalui kontak langsung dengan lendir yang terinfeksi dari hidung dan tenggorokan. Wanita hamil yang terinfeksi juga dapat menularkan ke bayinya yang belum lahir melalui aliran darah.

Orang yang telah terinfeksi virus penyebab rubella menular sekitar satu minggu sebelum timbulnya ruam hingga sekitar satu minggu setelah ruam hilang. Orang yang terinfeksi akan menularkan penyakitnya sebelum orang tersebut menyadari bahwa dia mengidapnya.

Gejala Rubella

Tanda dan gejala rubella sering kali sulit untuk diketahui, terutama pada anak-anak. Tanda dan gejala biasanya muncul antara dua hingga tiga minggu setelah terpapar virus. Biasanya gejala ini berlangsung sekitar 1 hingga 5 hari. Gejala ini mungkin termasuk berikut ini:

Kapan Harus ke Dokter?

Jika Anda atau anak Anda mengalami gejala rubella, sebaiknya hubungi dokter. Jika Anda berencana untuk hamil, konsultasikan dengan dokter tentang bagaimana cara melindungi diri dari rubella sebelum hamil.

Jika Anda sedang hamil, hubungi dokter atau segera pergi ke UGD terdekat apabila mengalami kondisi berikut:

Baca juga: Legionnaires: Gejala, Penyebab, dan Pengobatan

Diagnosis Rubella

Sebagai langkah awal untuk mendiagnosis rubella, dokter akan melakukan pemeriksaan fisik dan memeriksa ruam jika ada. Dokter mungkin juga akan menguji darah, urine, atau lendir dari hidung atau tenggorokan untuk mencari tanda-tanda rubella.

Tes yang digunakan untuk mendiagnosis rubella meliputi:

Pengobatan Rubella

Sebagian besar kasus rubella dapat diobati secara mandiri di rumah. Dokter mungkin meminta Anda untuk beristirahat di tempat tidur dan mengonsumsi asetaminofen, yang dapat membantu meringankan ketidaknyamanan akibat demam dan nyeri. 

Dokter mungkin juga akan menyarankan agar Anda tinggal di rumah, tidak bekerja atau sekolah, ini untuk mencegah penyebaran virus ke orang lain.

Wanita hamil yang mengidap rubella mungkin dapat diobati dengan antibodi yang disebut hiperimun globulin yang dapat melawan virus. Ini dapat membantu mengurangi gejala. Namun, masih ada kemungkinan bayi terkena sindrom rubella kongenital. 

Bayi yang terlahir dengan penyakit rubella kongenital akan memerlukan pengobatan dari dokter spesialis. Sebaiknya konsultasikan dengan dokter jika Anda khawatir akan menularkan rubella kepada bayi.

Komplikasi Rubella

Komplikasi rubella yang paling umum terjadi dan serius adalah keguguran dan sindrom rubella kongenital (CRS). CRS terjadi pada bayi yang lahir dari seseorang yang menderita rubella saat hamil. Komplikasi Rubella yang kurang umum terjadi meliputi:

Baca juga: Rekomendasi Desinfektan Spray yang Bagus untuk Bunuh Kuman

Pencegahan Rubella

Cara yang efektif untuk mencegah rubella adalah vaksinasi dengan vaksin MMR. Vaksin ini sekitar 97% efektif mencegah infeksi rubella. Itu artinya dari 100 orang yang telah menerima vaksinasi lengkap, tiga orang atau kurang akan terkena rubella. Baik anak-anak maupun orang dewasa dapat menerima vaksinasi rubella.

Jika berencana untuk hamil, diharuskan untuk mendapatkan vaksinasi atau tes antibodi rubella setidaknya satu bulan sebelum mencoba untuk hamil.

Cara lain untuk mencegah rubella meliputi:

Agar terhindar dari rubella, lakukan kiat-kiat pencegahan ini secara disiplin baik bagi Anda maupun Anda Anda. 

Chat dengan dokter rekanan Farmaku di sini untuk konsultasi seputar kesehatan secara keseluruhan, termasuk rubella dan penanganannya.