Maag adalah masalah sistem pencernaan yang terjadi pada lambung. Sakit maag merupakan penyakit yang paling umum dialami oleh orang Indonesia. Simak penjelasan selengkapnya mulai dari penyebab, gejala, pengobatan, hingga pencegahannya dalam usaan di bawah ini.
Apa itu Sakit Maag?
Maag atau disebut dispepsia adalah rasa tidak nyaman di perut yang ditandai dengan sakit perut, rasa terbakar, ketidaknyamanan di perut bagian atas, rasa kenyang terlalu cepat saat makan, dan perut kembung.
Sakit maag merupakan gangguan pencernaan jangka panjang atau berulang yang biasa terjadi ketika telat makan. Masalah pencernaan ini biasanya tidak menyebabkan kerusakan jangka panjang pada tubuh, namun dapat menimbulkan banyak kekhawatiran, stres, dan iritasi.
Baca Juga: Rekomendasi Obat Maag yang Efektif Redakan Rasa Sakit
Penyebab Sakit Maag
Sakit maag memiliki banyak kemungkinan penyebabnya. Biasanya gangguan pencernaan ini berhubungan dengan gaya hidup dan mungkin dipicu oleh makanan, minuman, atau obat-obatan.
Penyebab umum sakit maag meliputi:
- Makan berlebihan atau makan terlalu cepat.
- Makanan berlemak, berminyak atau pedas.
- Terlalu banyak asupan kafein, alkohol, cokelat atau minuman berkarbonasi.
- Merokok.
- Kecemasan.
- Antibiotik tertentu, obat pereda nyeri, dan suplemen zat besi.
Masalah pencernaan yang dikenal sebagai dispepsia fungsional atau non-ulkus, yang berhubungan dengan sindrom iritasi usus besar atau irritable bowel syndrome (IBS), adalah penyebab gangguan pencernaan yang sangat umum terjadi.
Masalah pencernaan terkadang disebabkan oleh kondisi lain, meliputi:
- Radang lambung yang disebut sebagai gastritis.
- Tukak lambung.
- Penyakit celiac.
- Batu empedu.
- Sembelit.
- Peradangan pankreas (pankreatitis).
- Penyumbatan usus.
- Berkurangnya aliran darah di usus(iskemia usus).
- Penyakit tiroid.
- Diabetes.
- Kanker perut.
- Kehamilan.
Gejala Sakit Maag
Gejala masalah pencernaan ini mungkin dirasakan sesekali atau setiap hari. Adapun gejala yang mungkin dirasakan oleh penderita sakit maag, antara lain:
- Rasa kenyang lebih awal saat makan. Meskipun belum makan banyak, tetapi sudah merasa kenyang dan mungkin tidak menghabiskan makannya.
- Rasa kenyang yang tidak nyaman setelah makan. Rasa kenyang yang berlangsung lebih lama dari yang seharusnya.
- Ketidaknyamanan di perut bagian atas. Nyeri ringan hingga parah di area antara bagian bawah tulang dada dan pusar.
- Rasa terbakar di perut bagian atas. Sensasi panas yang tidak nyaman atau sensasi terbakar di antara bagian bawah tulang dada dan pusar.
- Kembung di perut bagian atas. Sensasi sesak yang tidak nyaman di perut bagian atas.
- Mual. Ini juga merupakan salah satu gejala maag yang ditandai dengan perasaan seperti ingin muntah.
Gejala sakit maag yang lebih jarang terjadi termasuk muntah dan bersendawa. Terkadang penderita sakit maag juga mengalami heartburn – rasa nyeri atau terbakar di bagian tengah dada yang mungkin menjalar ke leher atau punggung selama atau setelah makan.
Baca juga: Gejala, Penyebab, dan Pengobatan Tukang Lambung
Kapan Harus ke Dokter?
Sakit maag ringan biasanya tidak perlu dikhawatirkan. Namun, sebaiknya konsultasikan dengan dokter jika ketidaknyamanan pada pencernaan berlangsung lebih dari dua minggu.
Segera hubungi dokter jika rasa sakitnya parah atau disertai dengan gejala berikut:
- Penurunan berat badan yang tidak disengaja atau hilangnya nafsu makan.
- Muntah berulang atau muntah berdarah.
- Feses berwarna hitam dan lengket.
- Kesulitan menelan yang semakin parah.
- Kelelahan atau kelemahan, yang mungkin gejala anemia.
Segera pergi ke rumah sakit apabila mengalami kondisi berikut ini:
- Sesak napas.
- Berkeringat.
- Nyeri dada menjalar ke rahang, leher, atau lengan.
- Nyeri dada saat aktif atau stres.
Diagnosis Sakit Maag
Sebagai awal pemeriksaan, dokter mungkin akan memulai dengan menanyakan riwayat kesehatan dan pemeriksaan fisik menyeluruh. Evaluasi ini mungkin cukup jika sakit maag tergolong ringan dan tidak mengalami gejala tertentu, seperti penurunan berat badan dan muntah berulang kali.
Jika gangguan pencernaan terjadi secara tiba-tiba dan mengalami gejala yang parah atau berusia lebih dari 55 tahun, dokter mungkin akan merekomendasikan tes berikut:
- Pemeriksaan laboratorium. Ini untuk memeriksa anemia atau gangguan metabolisme lainnya.
- Tes napas dan feses. Tes ini untuk memeriksa Helicobacter pylori (H. pylori), bakteri yang berhubungan dengan tukak lambung, yang dapat menyebabkan gangguan pencernaan.
- Endoskopi. Tes untuk memeriksa masalah pada saluran pencernaan bagian atas, terutama pada orang lanjut usia dengan gejala yang tidak kunjung hilang. Sedikit sampel jaringan (biopsi) dapat diambil untuk dianalisis.
- Tes pencitraan (X-ray atau CT scan). Tes untuk memeriksa obstruksi usus atau masalah lainnya.
Pengobatan Sakit Maag
Sakit maag dapat diatasi dengan melakukan perubahan gaya hidup. Dokter mungkin akan merekomendasikan langkah-langkah berikut ini:
- Menghindari makanan yang memicu sakit maag.
- Makan lima atau enam porsi kecil dalam sehari, bukan tiga kali makan besar.
- Mengurangi atau berhenti mengonsumsi alkohol dan kafein.
- Menghindari obat pereda nyeri tertentu, seperti aspirin, ibuprofen dan naproxen sodium.
- Mencari alternatif obat yang memicu sakit maag.
- Mengontrol stres dan kecemasan.
Apabila maag tidak kunjung hilang, mengonsumsi obat-obatan mungkin bisa membantu. Antasida tanpa resep biasanya merupakan pilihan pertama. Pilihan obat lainnya, meliputi:
- Proton pump inhibitors (PPI). Obat yang dapat menurunkan asam lambung. PPI mungkin direkomendasikan dokter terutama jika penderita maag mengalami mulas bersamaan dengan maag.
- H-2-receptor blockers. Obat yang juga dapat menurunkan asam lambung.
- Prokinetika. Obat yang mungkin berguna jika perut kosong secara perlahan.
- Antibiotik. Obat yang dapat membantu jika bakteri H. pylori menyebabkan gangguan pencernaan.
- Obat antidepresan atau anticemas. Obat yang dapat membantu meredakan ketidaknyamanan akibat gangguan pencernaan dengan mengurangi sensasi nyeri.
Baca juga: Tidak Sama, Ini Bedanya Sakit Maag dan Tukak Lambung
Komplikasi Sakit Maag
Meskipun sakit maag umumnya tidak menimbulkan komplikasi yang serius, tetapi masalah pencernaan ini dapat mengganggu kualitas hidup, termasuk:
- Merasa tidak nyaman.
- Makan lebih sedikit.
- Gejala yang dirasakan menghambat aktivitas, seperti perkenaan aau sekolah.
Pencegahan Sakit Maag
Mengelola atau mencegah sakit maag biasanya dengan melakukan perubahan gaya hidup sederhana. Ada beberapa dari banyak hal yang bisa dilakukan untuk membantu mengurangi keparahan sakit maag. Berikut ini metode pencegahan umum sakit maag meliputi:
- Makan lebih lambat.
- Makanlah dalam porsi kecil.
- Berhenti merokok.
- Pertahankan berat badan ideal.
- Hindari mengonsumsi makanan asam, seperti buah jeruk dan tomat.
- Jangan langsung berbaring atau tidur setelah makan.
- Kurangi kafein dengan menghindari kopi, teh, dan minuman sejenis lainnya.
- Kurangi konsumsi alkohol karena minuman ini dapat mengiritasi lapisan lambung.
- Jika sakit maag berhubungan dengan stres, lakukan meditasi, biofeedback, dan teknik lain untuk meredakan atau menurunkan stres.
- Gunakan bantal untuk menopang kepala dan badan saat tidur.
- Hindari berolahraga saat perut kenyang.
Meskipun sebagian besar orang telah mengenali makanan tertentu yang menyebabkan maag, terbukti bahwa hal ini berbeda-beda pada setiap orang. Sebagai akibatnya, tidak ada saran umum mengenai pola makan yang direkomendasikan.
Demikian ulasan lengkap mengenai sakit maag yang umum terjadi. Dengan mengenali penyebab, gejala hingga pengobatannya dapat membantu Anda dalam melakukan tindakan pencegahan hingga cara mengatasinya.
Chat dengan dokter rekanan Farmaku di sini untuk konsultasi seputar kesehatan secara keseluruhan, termasuk masalah sistem pencernaan dan pengobatannya.